BISNIS.COM, NEW YORK--Bursa saham Wall Street turun, menarik indeks S&P 500 lebih rendah setelah rekor tinggi, karena laporan menunjukkan manufaktur AS ekspansi di bawah perkiraan pada Maret seiring melambatnya produksi pabrik dan pesanan berkurang.
Berdasarkan data Bloomberg, S&P ditutup turun 0,5% ke level 1.562,17 pada pukul 4 sore di New York.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 5,59 poin atau kurang dari 0,1% ke level 14.572,85. Indeks Russell 2000 turun 1,3% ke level 938,79.
Penurunan indeks tersebut dipicu oleh penurunan saham-saham besar seperti Joy Global Inc, US Steel Corp, dan Freeport McMoRan Copper & Gold Inc yang jatuh lebih dari 2,2%. Saham Intel Corp dan Micron Technology Inc juga turun setidaknya 1,9%. Saham yang berhasil bergerak di zona hijau adalah Hess Corp yang naik 2,7%.
"Pasar cukup sensitif pada level ini dan itu berarti kita memerlukan perbaikan terus dalam perekonomian untuk menjaga pergerakan saham ke depan," kata Randall Warren, Kepala Investasi Warren Financial Service in Exton, Pennsylvania seperti dikutip Bloomberg.
"Kami membutuhkan laporan ekonomi yang bagus dan kami akan membutuhkan laporan keuntungan yang bagus bulan ini," tambahnya.
Sebanyak 5,2 miliar saham ditransaksikan di bursa AS pada perdagangan awal pekan ini atau 18% di bawah rerata 3 bulan dan level terendah kedua untuk tahun ini. Bursa AS ditutup pada 29 Maret karena merayakan Jum'at Agung. Di pihak lain, mayoritas bursa saham di Eropa masih tutup kemarin.
WALL STREET: Indeks S&P 500 Ditutup Turun 0,5%
BISNIS.COM, NEW YORK--Bursa saham Wall Street turun, menarik indeks S&P 500 lebih rendah setelah rekor tinggi, karena laporan menunjukkan manufaktur AS ekspansi di bawah perkiraan pada Maret seiring melambatnya produksi pabrik dan pesanan berkurang.Berdasarkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

39 menit yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets

1 jam yang lalu
AKRA’s Recipe to Boost Growth in 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

19 menit yang lalu
Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat, Saham HEAL dan ISAT Paling Cuan

45 menit yang lalu
Electronic City (ECII) Berbalik Rugi Rp5,2 Miliar di Kuartal I/2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
