Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EMERGING MARKET: Turun Ke Level Terendah Dalam 3 Bulan

BISNIS.COM, LONDON--Bursa negara berkembang turun ke level terendah dalam 3 bulan yang dipimpin oleh sektor energi dan konsumer karena kekhawatiran zona Eropa yang sedang berjuang untuk keluar dari resesi di bawah bayang-bayang ekspansi manufaktur China.Berdasarkan

BISNIS.COM, LONDON--Bursa negara berkembang turun ke level terendah dalam 3 bulan yang dipimpin oleh sektor energi dan konsumer karena kekhawatiran zona Eropa yang sedang berjuang untuk keluar dari resesi di bawah bayang-bayang ekspansi manufaktur China.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Emerging Markets tergelincir 0,4% ke level 1.022,43 di New York, level terendah sejak 6 Desember. Produksi manufaktur di Jerman tak terduga turun pada bulan ini sementara layanan dan produksi pabrik di zona Eropa mengalami kontraksi lebih dari perkiraan.

Di pihak lain, manufaktur China justru tumbuh dengan kecepatan lebih cepat dari perkiraan.

Penurunan indeks MSCI Emerging Markets disokong oleh koreksi yang terjadi pada saham KGHM Polska Miedz SA, perusahaan yang 17% pendapatannya berasal dari Jerman. Saham pembuat mobil asal India Bajaj Auto Ltd dan Tata Motors Ltd turun setidaknya 4,2%.

Saham Tencent Holdings Ltd, perusahaan internet terbesar di China juga merosot di Hong Kong karena analis memangkas proyeksi harganya. Sementara itu, indeks Bovespa Brazil juga turun ke level rendah dalam 4 bulan karena dipicu anjloknya saham emiten tambang dalam 7 hari yakni MMX Mineracao & Metalicos SA.

"Pertumbuhan kawasan Eropa, defisit anggaran, dan beban utang masih menjadi kekhawatiran utama," kata Martial Godet, Kepala Analis Negara Berkambang BNP Paribas SA di London. (Bloomberg/if).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Newswires/Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper