NEW YORK--Surat utang AS 10 tahun naik untuk bulan pertama sejak November seiring investor mencari keamanan di tengah gejolak Eropa dan the Fed yang memerkuat kembali komitmennya untuk membeli obligasi pemerintah untuk mendukung perekonomian.
Imbal hasil alias yield obligasi AS tenor 10 tahun turun ke level terdalam selama 1 bulan sejak Juli karena investor bertaruh pada awal pemangkasan belanja pemerintah sebesar US$85 miliar besok akan melukai pemulihan ekonomi AS, mendorong alasan untuk stimulus moneter.
Harga obligasi naik pada perdagangan kemarin seiring data yang menunjukkan ekonomi kuartal IV tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan.
Jepang mengambilalih China pada tahun lalu sebagai pemegang asing terbesar atas surat utang AS. Ketua Fed Ben S Bernanke mengatakan kepada parlemen pekan ini kenaikan sukuk bunga dini akan memadamkan pemulihan.
"Kesaksian Bernanke pekan ini memberi semangat kepada pasar bahwa tingkat bunga akan rendah untuk jangka waktu yang cukup lama," kata Thomas Roth Senior Treasury Mitsubishi UFJ Securities USA Inc yang berbasis di New York seperti dikutip Bloomberg, Jum'at (1/3/2013).
"Dia melakukan segalanya dalam kekuasaannya untuk memertahankan suku bunga rendah," tambahnya.
Yield obligasi 10 tahun turun 3 basis poin atau 0,03% ke level 1,88% pada pukul 5 sore di New York, di bawah rerata pergerakan 50 hari sebesar 1,89%.
Yield telah menyentuh level 1,84% pada 26 Februari, level terendah sejak 24 Januari. Yield telah turun 11 basis poin pada Februari. Target tingkat suku bunga acuan The Fed telah 0 menjadi 0,25% sejak 2008 untuk mendukung perekonomian.(msb)
SURAT UTANG: Yield Obligasi AS Tenor 10 Tahun Turun Jadi 1,88%
NEW YORK--Surat utang AS 10 tahun naik untuk bulan pertama sejak November seiring investor mencari keamanan di tengah gejolak Eropa dan the Fed yang memerkuat kembali komitmennya untuk membeli obligasi pemerintah untuk mendukung perekonomian.Imbal hasil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 jam yang lalu