Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar SUN Hari Ini Berpotensi Masih Tertekan

JAKARTA--Masih tingginya kekhawatiran investor terhadap kondisi eksternal kembali berpotensi memberikan tekanan terhadap pergerakan harga di pasar surat utang Tanah Air pada perdagangan hari ini, Jum'at (22/2/2013).Analis Obligasi PT Sucorinvest Central

JAKARTA--Masih tingginya kekhawatiran investor terhadap kondisi eksternal kembali berpotensi memberikan tekanan terhadap pergerakan harga di pasar surat utang Tanah Air pada perdagangan hari ini, Jum'at (22/2/2013).

Analis Obligasi PT Sucorinvest Central Gani Ariawan data survei bisnis Philadelphia Februari yang dirilis semalam tercatat turun ke level -12,5 yang mengindikasikan kontraksi sektor manufaktur di wilayah tersebut.

Sementara itu, angka initial jobless claims AS mengalami kenaikan ke level 362.000 dari periode sebelumnya yang sebesar 342.000. Data leading indicators AS juga mengalami penurunan pada Januari ke level 0,2%.

Dari Eropa, sambungnya, angka Purchasing Manager Index Februari tercatat turun ke level 47,3 dari posisi sebelumnya sebesar 48,6, yang mengindikasikan bahwa perekonomian di wilayah tersebut masih melambat.

"Adanya data–data ekonomi ini kembali meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi global yang tercermin dari kenaikan angka VIX Index ke level tertingginya sejak akhir 2012 serta pelemahan bursa saham AS dan Eropa yang diikuti penguatan pasar obligasi Pemerintah AS, Jerman dan
Inggris," katanya dalam riset pagi ini, Jum'at (22/2).

Menurutnya, beberapa sentimen negatif dari eksternal ini juga berpotensi memberikan tekanan terhadap pasar surat utang Indonesia hari ini.

"Adanya rencana lelang SUN oleh pemerintah hari Selasa pekan depan diperkirakan juga akan mendorong pelaku pasar untuk wait and see dan tidak terlalu agresif di pasar sekunder," jelasnya.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (21/2), pasar surat utang Indonesia kembali bergerak sideways dalam rentang yang terbatas di tengah volume perdagangan yang tipis. Yield SUN bertenor pendek rata–rata mengalami penurunan sebesar 1 basis poin, sementara yield tenor menengah dan panjang relatif tidak banyak berubah dari posisi hari sebelumnya.

Yield SUN acuan bertenor 10 tahun ditutup di level 5,27% kemarin. Seri FR0065 kembali menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder dimana total volume perdagangan seri ini mencapai Rp1,4 triliun.

Pada perdagangan obligasi korporasi, BNGA01SB menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp280,0 miliar.

Sementara itu, harga obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS masih melanjutkan pelemahannya di sepanjang kurva pada perdagangan kemarin. Yield Indo-17, Indo-22, dan Indo-42 masing–masing naik 3 basis poin ke level 2,34%, 3,25%, dan 4,67%.   (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper