TOKYO-Saham-saham Asia menguat untuk hari ketiga, memperpanjang level tertinggi indeks MSCI Asia Pasifik dalam 18 bulan, karena meningkatnya kepercayaan investor Jerman dan pelemahan yen yang mendorong prospek laba eksportir Jepang.
Saham Sony Corp, eksportir barang elektronik nomor 1 di Jepang, naik 1% karena depresiasi yen. Saham Woodside Petroleum Ltd, produsen migas terbesar kedua di Australia, naik 3,2% di Sydney setelah menyatakan laba sepanjang tahun naik dua kali lipat, yang didorong oleh proyek gas alam cair Pluto.
Sementara itu saham BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar di dunia turun 0,8% di Sydney setelah melaporkan penurunan keuntungan semester pertama sebesar 58%.
Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,5% ke level 134,73 sampai dengan pukul 9.24 pagi di Tokyo dengan lebih dari 5 saham naik sebelum bursa di Hong Kong dan China dibuka. Indeks kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Agustus 2011.
"Data di Eropa meski jika anda pesimistis, anda harus memahami bahwa mereka stabil dan ada titik-titik perbaikan," kata Donald Williams, Kepala Investasi Platypus Asset Management Ltd yang berbasis di Sydney seperti dikutip Bloomberg, hari ini (20/2).
"Tidak ada yang dapat menunjukkan sesuatu negatif. Hal paling negatif sebenarnya adalah ukuran dari reli yang telah terjadi sejak pertengahan tahun lalu," tambahnya.
BURSA ASIA: Indeks MSCI Tegar Di Level Tertinggi
TOKYO-Saham-saham Asia menguat untuk hari ketiga, memperpanjang level tertinggi indeks MSCI Asia Pasifik dalam 18 bulan, karena meningkatnya kepercayaan investor Jerman dan pelemahan yen yang mendorong prospek laba eksportir Jepang.Saham Sony Corp, eksportir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Bos Ancol (PJAA) Bicara Dampak Kenaikan PPN 12% pada 2025
5 jam yang lalu
Cek rekomendasi analis, Saham GoTo berpotensi Naik
5 jam yang lalu