JAKARTA-Setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam sejarah yakni 4.630,40, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan hari ini (18/2) istirahat makan siang pada level 4.612,16 atau naik 2,38 poin.
Di pihak lain, nilai tukar rupiah masih terdepresiasi terhadap dolar AS yakni sebesar Rp7 atau 0,07% ke level Rp9.677/US$.
Selang beberapa menit setelah pembukaan pasar, IHSG pagi ini langsung tancap gas ke level 4.630. Tingginya posisi indeks acuan nasional tersebut memicu terjadinya aksi profit taking sehingga membuat indeks Sesi I ditutup pada level 4.612,16. Bahkan indeks sempat berada di zona merah dengan menyentuh level 4.608,37.
Penguatan IHSG pada sesi I dipicu oleh lima sektor pembentuk IHSG yang bergerak positif, dipimpin oleh sektor konstruksi properti dan real estate.
Empat sektor tercatat bergerak negatif yakni agrikultural, infrastruktur utilitas & transportasi, manufaktur dan sektor aneka industri. Sebanyak 113 saham menguat, 77 saham melemah, 94 saham tak bergerak dan 153 saham tidak diperdagangkan.
Pergerakan IHSG pada sesi I ini sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa Asia yang juga bergerak di zona hijau. Frekuensi perdagangan di pasar reguler pada sesi I tercatat 88.687 kali dengan 6 juta lot saham senilai Rp1,88 triliun. Investor asing tercatat melakukan transaksi beli sebesar Rp1,36 triliun dengan transaksi jual sebesar Rp1,56 triliun.
Berikut data pasar selengkapnya:
Saham Pencetak Untung Terbesar:
* PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) +Rp1.000 ke Rp73.000
* PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) +Rp500 ke Rp27.500
* PT Mitra Adiperkasa Tbk (UNVR) +Rp300 ke Rp7.150
Saham Pencetak Rugi Terbesar:
* PT Indosat Tbk (ISAT) -Rp150 ke Rp6.850
* PT Indospring Tbk (INDS) -Rp125 ke Rp4.225
* PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) -Rp100 ke Rp19.000