Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENUNDAAN IPO BUMN: Cari Terobosan, BEI Diminta Tak Sempoyongan

JAKARTA—Bursa Efek Indonesia (BEI) diminta tidak sempoyongan dan mencari terobosan untuk meningkatkan kinerja, menyusul keputusan pemerintah untuk tidak 'melantaikan' BUMN tahun ini.

JAKARTA—Bursa Efek Indonesia (BEI) diminta tidak sempoyongan dan mencari terobosan untuk meningkatkan kinerja, menyusul keputusan pemerintah untuk tidak 'melantaikan' BUMN tahun ini.


Harry Azhar Aziz, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, menuturkan selama ini kontribusi badan usaha milik negara (BUMN) memang besar di bursa saham.

Rata-rata kontribusi perusahaan pelat merah dalam pelepasan saham perdana setidaknya mencapai sekitar Rp1 triliun-Rp1,5 triliun per perseroan.

“Bila ada 10 BUMN yang melakukan IPO [initial public offering] per tahun, maka nilai emisi yang bisa diperoleh mencapai minimal Rp10 triliun. Itu berarti sudah mencapai separuh dari target tahunan BEI,” katanya kepada Bisnis, Jumat (25/1).

Menurutnya, BEI harus mencari alternatif lain dengan membujuk perusahaan-perusahaan besar agar tertarik melepas sahamnya ke publik.

Dia mengemukakan keputusan pemerintah yang tidak menyetujui satupun BUMN go public tahun ini dinilai sudah tepat.

“Langkah itu berarti pemerintah menilai BEI sudah saatnya bisa mandiri. Otoritas pasar modal harus gencar merayu perusahaan-perusahaan agar mau IPO,” tegasnya.


Pada 2012, jumlah penawaran umum saham perdana yang ditargetkan BEI tidak tercapai, yaitu terealisasi hanya 23 perusahaan dari 25 perusahaan yang ditargetkan.

Adapun nilai emisi IPO juga mencapai Rp10,13 triliun pada 2012 atau menyusut sebesar 48,28% dari Rp19,59 triliun.

Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, menuturkan potensi perusahaan yang bisa digaet untuk IPO, antara lain sektor barang-barang konsumsi dan badan usaha milik daerah (BUMD).

Hal itu disebabkan sektor industri barang konsumsi diprediksi masih menunjukkan tren positif tahun ini karena didorong tingginya permintaan konsumen sehingga membutuhkan ekspansi dan investasi baru.
“Adapun BUMD, seperti perbankan, saya nilai bisa dijadikan potensi yang bisa dirayu untuk go public,” ujarnya. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper