Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MERGER BUMN: Sucofindo-Surveyor melebur akhir 2013

JAKARTA: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan proses merger dua perusahaan jasa konsultasi milik pemerintah PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) rampung pada akhir tahun ini.Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian

JAKARTA: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan proses merger dua perusahaan jasa konsultasi milik pemerintah PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) rampung pada akhir tahun ini.

Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengemukakan penggabungan dua BUMN tersebut ditujukan untuk meraih peluang pasar yang lebih bagus.

"Pada akhir tahun ini akan ada penggabungan 2 BUMN jasa surveyor, yaitu Sucofindo dan Surveyor Indonesia. Penggabungan itu dilakukan untuk meraih peluang pasar yang lebih bagus," ujarnya di sela-sela acara Danareksa Indonesian Investment Outlook 2013 di Jakarta, Kamis (10/1).

Menurut Gatot, proses merger tersebut akan dimulai akhir Maret mendatang, untuk memperoleh legalisasi terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).

Proses itu harus dapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari 2 BUMN tersebut. Setelah itu, ujarnya, harus ada persetujuan dari Kementerian Keuangan dan DPR.

"Proses mergernya harus ada PP, setelah itu RUPS dari pemegang saham, lanjut dapat persetujuan dari Kemenkeu dan DPR," ujarnya.

Sucofindo dan Surveyor Indonesia bergerak dalam jasa konsultasi migas, impor. dan pengawasan mutu barang. Setelah ada penggabungan, Kementerian BUMN mengharapkan perusahaan pelat merah ini akan jadi lebih baik ke depan.

"Setelah merger akan ada nama baru, tapi harus berkonsultasi dengan pemilik saham minoritas dari perusahaan asal Perancis yaitu, Societe Generale de Surveillance (SGS). Kalau sudah berkonsultasi, maka bisa disebutkan nama barunya," katanya.

Setelah penggabungan dua surveyor tersebut, maka akan ada penambahan pegawai baru yang akan jauh lebih berkembang, sehingga nilai pendapatan yang diperoleh bisa bertambah.

"Penggabungan akan menambah pendapatan, pastinya akan ada penambahan pegawai," tuturnya. (12/Bsi)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper