JAKARTA—Pemegang saham PT Energi Mega Persada Tbk menyetujui langkah perseroan untuk menurunkan target dana penerbitan saham baru dengan non-preemptive rights issue menjadi Rp405 miliar dari target sebelumnya sebesar Rp754 miliar. Presiden Direktur Energi Mega Persada Imam P Agustino mengatakan penurunan tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi pasar dan persetujuan dengan para pemegang saham. “Sebelumnya harga saham baru sebesar Rp186 per saham, sekarang menjadi harga minimal sebesar Rp100 per saham,” tuturnya, Kamis (20/12). Emiten migas ini menurunkan target dana tersebut karena peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang mengharuskan nilai tersebut sesuai dengan harga saham rata-rata 25 hari kerja di pasar reguler sebelum mengumumkan dan meminta persetujuan pemegang saham. Dia juga menambahkan emiten berkode ENRG ini masih belum menetapkan kapan penerbitan saham baru ini akan diterbitkan. Di saat yang sama, rapat juga menyetujui rencana penerbitan obligasi global bertenor 5 tahun senilai maksimum US$600 juta untuk melunasi utang (refinancing). Dana raihan obligasi itu akan digunakan untuk melinasi utang kepada Credit Swiss senilai US$200 juta yang memiliki suku bunga Libor +12%. Selain itu, alokasi juga digunakan untuk pembayaran utang US$250 juta kepada Owen Holding Limited dengan suku bunga 17%. Target bunga obligasi ini lebih rendah dari 15% agar ada penghematan suku bunga (interest cost saving). (if)
PENERBITAN SAHAM BARU: Energi Mega Turunkan Target Jadi Rp405 Miliar
JAKARTA—Pemegang saham PT Energi Mega Persada Tbk menyetujui langkah perseroan untuk menurunkan target dana penerbitan saham baru dengan non-preemptive rights issue menjadi Rp405 miliar dari target sebelumnya sebesar Rp754 miliar. Presiden
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium