Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI: Jumlah sub rekening efek turun 3%

JAKARTA -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah sub rekening efek per November 2012 turun 3% dibandingkan jumlah per akhir tahun lalu. 

JAKARTA -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah sub rekening efek per November 2012 turun 3% dibandingkan jumlah per akhir tahun lalu. 

 
Direktur Utama KSEI Sulistyo Budi mengatakan jumlah sub rekening per 23 November 2012 mencapai 355.893, turun dibandingkan 365.687 per akhir 2011. 
 
"Kalau dibandingkan memang turun karena ada rekening yang ditutup dan rekening tidur. Mayoritas karena rekening tidur," ujarnya Senin (26/11). 
 
Menurutnya, rekening tidur (dormant) terjadi karena tidak ada mutasi selama
6 bulan berturut-turut. Penutupan dilakukan oleh pemilik rekening karena bila tidak ditutup akan terkena biaya Rp1 juta per bulan. 
 
Di saat yang sama, jumlah single investor ID turun menjadi 278.898 dibandingkan 293.594 per akhir tahun lalu. 
 
Dia menjelaskan satu investor yang memiliki identitas bisa memiliki lebih dari 1 sub rekening efek.  
 
Bila dilihat dari jumlah investor yang melakukan login dengan kartu Akses mengalami kenaikan menjadi 34.806 dibandingkan dengan 24.395 per akhir tahun lalu. 
 
Namun, Sulistyo menerangkan jumlah rekening yang tercatat di KSEI tidak mencerminkan seluruh pemegang efek di bursa. Data yang tercatat di KSEI ini hanya nasabah pemegang efek dalam bentuk sciptless (elektronik), dan tidak mencerminkan yang dalam bentuk warkat. 
 
"Secara total keseluruhan, yang scriptless kira-kira 60%, sisa 40% berbentuk warkat," katanya. 
 
Rekening dalam bentuk warkat tidak dapat ditransaksikan dalam bursa. Oleh sebab itu, investor perlu melakukan konversi warkat menjadi scriptless bila ingin memperdagangkannya. 
 
Menurutnya, investor yang memegang efek berbentuk warkat tidak ingin memperdagangkan sahamnya tetapi berniat investasi jangka panjang. 
 
"Biasanya yang memegang warkat itu founder atau pendiri perusahaan yang tidak ingin memperdagangkan sahamnya," jelasnya.
 
Di sisi lain, KSEI juga mencatat jumlah efek per 30 Oktober adalah 1.094, naik dari 1.002 efek yang terdiri dari 10 tipe termasuk saham, obligasi dan notes. 
 
Nilai total seluruh aset efek tersebut adalah Rp2.683,11 triliun per 30 Oktober 2012, naik 19% dibandingkan Rp 2.257,75 triliun per akhir 2011.  (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper