JAKARTA: Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan rating idAA- untuk emiten distributor minyak PT AKR Corporindo Tbk dan obligasi senilai Rp1,5 triliun.Berdasarkan situs resmi Pefindo (19/11/2012), rating perusahaan berkode AKRA ini mendapat outlook stabil."Peringkat itu mencerminkan permintaan bahan bakar yang stabil di Indonesia, pertumbuhan kuat bisnis bahan bakar perusahaan, dan jaringan infrastruktur logistik yang luas," ujar analis Pefindo Niken Indriarsih dan Yogie Surya Perdana dalam situs itu.Namun, peringkat tersebut memiliki resiko terkait proyek baru perusahaan yang dapat mengakibatkan struktur modal yang kurang konservatif di masa depan. Selain itu, volatilitas harga juga dapat meningkatkan risiko.Peringkat tersebut berlaku selama periode 4 Oktober 2012 sampai 1 Oktober 2013.AKRA memiliki bisnis utama dalam perdagangan dan distribusi bahan bakar dan kimia dasar di Indonesia melalui sejumlah anak usaha. Di samping itu, perusahaan juga memiliki lini usaha logistik, manufaktur, dan tambang batu bara.Perusahaan ini tidak hanya beroperasi di Indonesia tetapi juga berekspansi ke China dengan mengakuisisi saham perusahaan pembuat sorbitol dan transportasi sungai di China Selatan.Per Juni 2012 pemegang saham perusahaan adalah PT Arthakencana Rayatama (59,2%), manajemen (0,57%), dan publik (40,2%). (bas)
AKR CORPORINDO Peroleh Rating idAA- Dari Pefindo
JAKARTA: Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan rating idAA- untuk emiten distributor minyak PT AKR Corporindo Tbk dan obligasi senilai Rp1,5 triliun.Berdasarkan situs resmi Pefindo (19/11/2012), rating perusahaan berkode AKRA ini mendapat outlook
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Aang Ananda Suherman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
8 jam yang lalu