Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI EMITEN: Timah Hemat Serapan belanja modal Untuk Efisiensi

JAKARTA -- PT Timah Tbk baru menyerap Rp23,86 miliar sepanjang 9 bulan tahun ini, menghemat penggunaan anggaran belanja seiring dengan efisiensi produsen timah tersebut saat pasar komoditas lesu. 

JAKARTA -- PT Timah Tbk baru menyerap Rp23,86 miliar sepanjang 9 bulan tahun ini, menghemat penggunaan anggaran belanja seiring dengan efisiensi produsen timah tersebut saat pasar komoditas lesu. 

 
Sekretaris Korporat Timah Agung Nugroho mengatakan anggaran belanja (capital expenditure/capex) Rp1,8 triliun yang telah direncanakan sebelumnya akan digunakan selama beberapa tahun untuk konsolidasi. 
 
"[Anggaran belanja] Rp1,8 triliun itu konsolidasi dan multiyears," ujarnya melalui pesan singkat Senin (12/11). 
 
Hingga 9 bulan pertama tahun ini, emiten berkode TINS itu baru merealisasikan capex Rp23,86 miliar dan mengeluarkan belanja operasional (operating expense/opex) senilai Rp35,6 miliar. 
 
Selain itu, Agung menjelaskan emiten yang dikendalikan pemerintah itu tengah melakukan renovasi kapal keruk menjadi bucket wheel dredge (BWD) untuk menghemat pembelian kapal baru. 
 
"Kami tunda 2 kapal baru karena akan menunggu hasil dari renovasi BWD. Bila memang lebih produktif dan efisien baru kami lakukan investasi lagi," jelasnya. 
 
Per Oktober, Timah mengemukakan 1 kapal bor masih dalam masa docking dan direncanakan pertengahan bulan ini akan dapat beroperasi. Sementara itu, 1 kapal bor lainnya dalam persiapan uji coba operasi. 
 
Produsen timah ini mencatat penemuan sumber daya inferred per September 2012 sebesar 18.526 ton. Di saat yang sama, sumber daya indicated mencapai 8.500 ton dan sumber daya measured tercatat 6.587 ton. 
 
Selama 9 bulan pertama 2012, perusahaan yang beroperasi di Bangka Belitung ini mencatat penurunan kinerja keuangan akibat pelemahan harga global. 
 
Timah meraup penerimaan dari penjualan hingga akhir September Rp6,01 triliun, turun 12% dari Rp6,82 triliun pada periode sama 2011. 
 
Di saat yang sama, laba bersih Januari-September anjlok 57% menjadi Rp370 miliar dari Rp860 miliar selama periode yang sama tahun lalu. 
 
Harga jual rata-rata timah perseroan sepanjang 9 bulan pertama 2012 mencapai US$21.523 per metrik ton, turun 24% dari US$28.440 per metrik ton pada periode sama tahun lalu. Selain itu, banyak permintaan ekspor tidak sebanding dengan penawaran. 
 
Padahal, volume penjualan logam timah selama 9 bulan pertama tahun ini naik 7% menjadi 26.921 metrik ton, dibandingkan 26.266 metrik ton pada periode sama tahun lalu. 
 
(faa)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper