JAKARTA -- PT Pertambangan Batubara Bukit Asam Tbk memperkirakan anggaran belanja terserap sekitar Rp1 triliun tahun ini, lebih sedikit dari yang ditargetkan untuk meningkatkan kapasitas produksi, infrastruktur dan pembangkit listrik.
Presiden Direktur Bukit Asam Milawarma mengatakan dana untuk anggaran belanja (capital expenditure/capex) itu diambil dari kas internal.
"Tahun ini perkiraan kami hampir mendekati Rp1 triliun. Dana akan digunakan untuk peningkatan kapasitas pelabuhan, kapasitas produksi, dan pembangkit listrik," ujarnya di sela-sela pertemuan asosiasi pertambangan batu bara Senin (12/11).
Sebelumnya, perusahaan menyiapkan Rp1,4 triliun untuk capex sepanjang 2012 dan ada kemungkinan sisanya dialihkan tahun depan. Hingga September, dana yang sudah terserap Rp 747 miliar.
Dari dana yang sudah terserap itu, Rp701 miliar digunakan untuk investasi pengembangan termasuk proyek PLTU Tarahan dan penempatan modal di anak usaha. Sementara itu, sisa Rp46,3 miliar digunakan untuk investasi rutin.
Menurutnya, perusahaan yang dikendalikan pemerintah itu dapat memenuhi capex tahun ini karena dana kas yang mencukupi. Berdasarkan laporan keuangan Per 30 September 2012, emiten berkode PTBA ini memiliki kas sebesar Rp5,25 triliun.
Dia menjelaskan sebagian besar anggaran belanja tersebut dialokasikan untuk infrastruktur dan pembangkit listrik.
Proyek pembangkit listrik tenaga uap yang tengah dikerjakan oleh PTBA adalah PLTU Peranap, PLTU Banjarsari 2x110MW, PLTU mulut tambang Tanjung Enim 3x10 MW, dan PLTU Tarahan 2x8 MW. Bukit Asam juga tengah mengikuti tender proyek PLTU Sumsel 8 dan 9 yang digelar oleh PLN.
Sementara itu, Milawarma juga optimis tahun depan dapat meraup peningkatan pendapatan sejalan dengan kinerja keuangan sepanjang tahun ini meski enggan menyebutkan angkanya.
"Target pendapatan jelas naik tahun 2013 tetapi belum dapat diungkapkan [presentase kenaikannya] karena masih dibahas dengan komisaris," katanya.
Bukit Asam mencatat kenaikan pendapatan 12% sepanjang 9 bulan pertama tahun ini seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara.
Pendapatan PTBA selama Januari-September 2012 mencapai Rp8,2 triliun, naik dari Rp7,75 triliun pada periode sama tahun lalu.
Pada saat yang sama, volume produksi dan pembelian batu bara emiten berkode PTBA ini mencapai 12 juta ton, naik 18% dibandingkan 10,17 juta ton pada periode sama 2011.
Dari kegiatan produksi dan penjualan selama periode tersebut, PTBA meraup laba bersih Rp2,2 triliun, menyusut 5% dibandingkan Rp2,32 triliun pada periode sama tahun lalu. (faa)