JAKARTA: PT Timah Tbk siap mengambil 100%kepemilikan di PT Koba Tin, usaha patungan dengan perusahaan Malaysia, setelah mendapat keputusan dari pemerintah.Sekretaris Korporat Timah Agung Nugroho mengatakan pembelian saham tersebut tidak seperti akuisisi pada umumnya karena emiten yang dikendalikan pemerintah ini sudah memegang 25%."Kami tunggu dari pemerintah dulu, kalau mereka memutuskan kontraknya sebelum waktunya, karena adanya kegagalan dalam kewajiban atau tidak diperpanjang. PT Timah sebagai pemilik saham 25% punya hak lebih besar untuk diserahkan," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (12/11/2012).Koba Tin, yang saat ini 75% sahamnya dipegang oleh Malaysia Smelting Corporation Berhad, beroperasi dengan kontrak kerja yang berakhir pada 31 Maret 2013.Sesuai dengan peraturan yang diberlakukan tahun ini, kepemilikan asing di tambang dibatasi hanya 49% setelah 10 tahun produksi.Timah mengatakan tidak ada masalah dalam pendanaan karena akan ada dukungan dari pemegang saham pengendalinya, yaitu pemerintah."Kami selalu siap, dana tidak ada masalah karena ada aturannya. Yang paling penting itu keputusan pemerintah seperti apa, itu poinnya," tegasnya.Meskipun demikian, Agung enggan menyebutkan nilai dana investasi yang harus disiapkan karena menunggu hasil audit.Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemegang saham mayoritas di Koba Tin menghentikan operasi tambang dan pengolahan timah akibat kerugian saat harga global turun dan permintaan China melambat.Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi Koba Tin telah menyusut setelah mencapai puncaknya 24.000 ton pada 2010 hingga menjadi 10.000 ton pada 2011.Koba Tin beroperasi di Bangka Tengah dan Bangka Selatan di atas lahan seluas 41.510 hektare. (bas)(Foto:bumn.go.id)
TIMAH Siap Ambil Alih 100% Saham Koba Tin
JAKARTA: PT Timah Tbk siap mengambil 100%kepemilikan di PT Koba Tin, usaha patungan dengan perusahaan Malaysia, setelah mendapat keputusan dari pemerintah.Sekretaris Korporat Timah Agung Nugroho mengatakan pembelian saham tersebut tidak seperti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Aang Ananda Suherman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
8 jam yang lalu