Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN: Bukit Asam Siapkan Capex 2013 Rp1 triliun

JAKARTA --PT Pertambangan Batubara Bukit Asam Tbk menyiapkan anggaran belanja sekitar Rp1 triliun pada tahun depan untuk meningkatkan kapasitas produksi, infrastruktur dan pembangkit listrik. 

JAKARTA --PT Pertambangan Batubara Bukit Asam Tbk menyiapkan anggaran belanja sekitar Rp1 triliun pada tahun depan untuk meningkatkan kapasitas produksi, infrastruktur dan pembangkit listrik. 

Presiden Direktur Bukit Asam Milawarma mengatakan dana untuk anggaran belanja (capital expenditure/capex) itu akan diambil dari kas internal. 

"Capex untuk tahun depan pasti lebih dari untuk tahun ini, sekitar Rp1 triliun akan digunakan untuk peningkatan kapasitas pelabuhan, kapasitas produksi, dan pembangkit listrik," ujarnya di sela-sela pertemuan Asosiasi Pertambangan Batubara, Senin (12/11). 

Menurutnya, perusahaan yang dikendalikan pemerintah itu dapat memenuhi capex tahun depan karena dana kas yang mencukupi. Berdasarkan laporan keuangan Per 30 September 2012, emiten berkode PTBA ini memiliki kas sebesar Rp5,25 triliun. 

Dia menjelaskan sebagian besar anggaran belanja tersebut akan dialokasikan untuk infrastruktur dan pembangkit listrik. 

Proyek pembangkit listrik tenaga uap yang tengah dikerjakan oleh PTBA adalah PLTU Peranap, PLTU Banjarsari 2x110MW, PLTU mulut tambang Tanjung Enim 3x10 MW, dan PLTU Tarahan 2x8 MW. Bukit Asam juga tengah mengikuti tender proyek PLTU Sumsel 8 dan 9 yang digelar oleh PLN.  (if) 

Milawarma juga optimis tahun depan dapat meraup peningkatan pendapatan sejalan dengan kinerja keuangan sepanjang tahun ini meski enggan menyebutkan angkanya. 

"Target pendapatan jelas naik tahun 2013 tetapi belum dapat diungkapkan [presentase kenaikannya] karena masih dibahas dengan komisaris," katanya. 

Bukit Asam mencatat kenaikan pendapatan 12% sepanjang 9 bulan pertama tahun ini seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara. 

Pendapatan PTBA selama Januari-September 2012 mencapai Rp8,2 triliun, naik dari Rp7,75 triliun pada periode sama tahun lalu.  (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper