JAKARTA -- Emiten pertambangan PT Golden Eagle Energy Tbk membukukan laba bersih meski pendapatan menurun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini setelah berpindah lini bisnis dari usaha restoran.
Emiten berkode SMMT ini dalam laporan keuangan tidak diaudit mengungkapkan laba bersih Rp5,63 miliar sepanjang Januari-September, membalikkan kerugian Rp798,18 juta pada periode sama tahun lalu.
Meskipun demikian, pendapatan usaha tercatat turun menjadi Rp17,84 miliar sepanjang 9 bulan pertama 2012, merosot dibandingkan Rp22,79 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pendapatan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini masih diperoleh dari penjualan makanan dan minuman karena lini bisnis pertambangan baru diakuisi per Agustus lalu dan belum berkontribusi.
Arus kas negatif tercatat sebesar Rp146 miliar akibat investasi untuk akuisisi 2 perusahaan tambang sementara divestasi aset restoran hanya menambah kas Rp3,96 miliar.
Dengan akuisisi tersebut, Golden Eeagle kini memiliki 39% saham di PT Internasional Prima Coal (IPC) yang memiliki tambang batu bara di Kalimantan Timur dan 85% saham aset tambang di Sumatra Selatan melalui PT Triaryani.
Total aset per 30 September 2012 melonjak menjadi Rp486,50 miliar dibandingkan Rp13,90 miliar setahun sebelumnya akibat suntikan dana dari penerbitan saham. (if)