JAKARTA -- PT Antam Tbk mencatat penurunan penjualan bersih 8,8% selama 9 bulan pertama 2012 seiring dengan pelemahan harga komoditas mineral global.Perusahaan tambang berkode ANTM itu melaporkan penjualan bersih tidak diaudit Rp7,13 triliun selama Januari-September 2012, turun dibandingkanRp7,82 triliun pada periode sama tahun lalu."Antam masih mencatat tingkat permintaan yang kuat atas komoditas utama nikel dan emas, namun kinerja 9M12 merefleksikan dampak dari volatilitas harga komoditas," ujar Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis dalam siaran pers Rabu (31/10).Emiten yang dikendalikan pemerintah ini mencatatkan penjualan terbesar dari emas yang menyumbang 35% atau Rp2,5 triliun dari total penjualan.Volume penjualan emas selama 9 bulan 2012 mencapai 4.939kg, turun 15,8% dari 5.859kg. Namun, harga emas sudah naik 8,3% menjadi US$1.694,89 per troy ounce, dibandingkan US$1.564,12 per troy ounce.Penyumbang pendapatan Antam terbesar lainnya adalah feronikel yang mencapai 30% total penjualan atau Rp2,2 triliun. Volume penjualan feronikel juga turun 12,4% menjadi 13.133 TNi dan harga melemah 35% ke US$7,02 per pon.Total penjualan bijih nikel, yang menyumbang Rp2 triliun, meningkat menjadi5,04 juta wmt dibandingkan 4,44 juta wmt. Volume penjualan batu bara juga meningkat menjadi 587.794 ton, dibandingkan 219.160 ton dengan total kontribusi Rp169 miliar kepada pendapatan Januari-September 2012.Sementara itu, penjualan bauksit menyumbang Rp24 miliar selama 9 bulan pertama tahun ini dengan volume 64.402 wmt, turun dibandingkan 145.218 wmt pada periode sama tahun lalu. Di saat yang sama, volume penjualan perak juga turun menjadi 18.527 kg dibandingkan 20.272 kg. (if)
KINERJA ANTAM: Tertekan Harga Mineral, Penjualan Turun 8,8%
JAKARTA -- PT Antam Tbk mencatat penurunan penjualan bersih 8,8% selama 9 bulan pertama 2012 seiring dengan pelemahan harga komoditas mineral global.Perusahaan tambang berkode ANTM itu melaporkan penjualan bersih tidak diaudit Rp7,13 triliun selama Januari-September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
8 jam yang lalu