JAKARTA : PT Bumi Resources Tbk memberikan klarifikasi bahwa total utang, perseroan batu bara itu US$4,11 miliar, setelah isu investigasi oleh induk usahanya di London yang memicu penurunan rating kredit.
Seperti yang diberitakan sebelumnya (24/9), Bumi Plc, pemegang 29%kepemilikan Bumi Resources, mengatakan mulai menyelidiki dugaan penyimpanganlaporan keuangan dan telah menyewa pengacara untuk memeriksa penghapusandana pengembangan dan eksplorasi aset senilai US$637 juta.
Dalam keterbukaan yang dipublikasi Selasa (2/10/2012), disebutkan jumlah pinjamanBumi Resources dan entitas anak mencapai US$4,11 miliar per 30 Juni 2011.
Dari jumlah tersebut, pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat adalah fasilitas PT BankCIMB Niaga Tbk senilai US$2,23 juta pada Desember 2012 dengan bunga 9.0%.
Pinjaman lain yang akan jatuh tempo pertengahan tahun depan adalah fasilitasCredit Suisse 2010 senilai US$147,25 juta dengan bunga Libor+11%.
Sebelumnya perusahaan diperkirakan mendapat tantangan pelunasan utangseiring dengan penurunan peringkat oleh dua lembaga pemeringkat. S&Pmemangkas rating jangka panjang Bumi Resources satu level menjadi B+ dariBB- pada pekan lalu (26/9). Sehari sebelumnya, Moody’s mengubah prospekrating perusahaan menjadi negatif dari stabil.
Menurut S&P dan Moody’s, situasi terkini diperkirakan mengganggu keuanganBumi Resources yang harus melunasi utang tahun depan.
Moody’s mengatakan perusahaan itu memiliki utang sejumlah US$3,9 miliar dengan US$300 jutajatuh tempo tahun depan. S&P mengatakan US$400 juta yang akan jatuh tempopada 2013.
Menanggapi penurunan rating itu, Bumi Resources akan menerapkan sejumlahstrategi termasuk mencapai target produksi 100 juta ton batu bara pada 2014sehingga meningkatkan EBITDA dalam rangka proses penurunan utang.
Di samping itu, perusahaan juga akan mencairkan aset-aset bukan inti untukmemperkuat arus dana dan prosespenurunan utang (deleveraging).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, laporan keuangan Bumi Resourcesmenunjukkan rugi bersih US$322 juta sepanjang semester 1/2012 aatau membalikkanlaba US$231,7 juta pada semester1/2011 akibat biaya membengkak.
Perusahaan ini mengalami pembengkakan biaya tunai produksi batu bara karenapeningkatan kegiatan operasional, kenaikan harga bahan serta curah hujanyang tinggi. (if)