JAKARTA: Pergerakan saham PT Bumi Resosurces Tbk dan PT Berau Coal Tbk stagnan selama 3 hari perdagangan menunggu hasil paparan publik pada 2 Oktober setelah tertekan kabar investigasi oleh induk usaha.
Saham berkode BUMI sejak Kamis (27/9) bertahan di level Rp730 setelah sempat anjlok 19% pada awal pekan lalu (24/9) akibat pengumuman Bumi Plc mengadakan penyelidikan terkait dugaan penyimpangan keuangan. Sepanjang pekan lalu, saham BUMI sudah naik 7%.
“Pergerakan saham BUMI didorong oleh spekulasi, kita masih menunggu hasil investigasi dan paparan publik besok," ujar Maxi Liesyaputra, analis PT BNI Securities ketika dihubungi Senin (1/10).
Harga saham BUMI, paparnya, memang fluktuatif sehingga tidak bisa ditebak sebab pastinya. Sepanjang 52 pekan terakhir, kisaran harganya antara Rp590 dan Rp2.625 dan return selama setahun sudah minus 62%.
Sementara itu, harga saham berkode BRAU juga sedikit bergerak di level Rp173 pada perdagangan Senin (1/10) setelah merosot 9% ke Rp186 pada sepekan sebelumnya akibat isu investigasi tersebut. Adapun saham BRAU turun 6,9% sepanjang pekan lalu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bumi Plc, pemegang 29% saham Bumi Resources dan 85% saham Berau, mengumumkan tengah melakukan investigasi terhadap dugaan laporan keuangan tidak normal pada kedua anak usahanya tersebut.
Bumi Plc juga mengatakan telah menyewa pengacara untuk memeriksa penghapusan dana pengembangan dan eksplorasi aset senilai US$637 juta. Adapun Bumi Resources dan Berau dalam pernyataan tertulis ke Bursa mengklaim tidak mengetahui tindakan yang dilakukan induk usaha mereka yang berbasis di London tersebut. (07/yus)