JAKARTA: PT Adaro Indonesia mendapatkan peringkat BB+ dengan prospek stabil dari Fitch Ratings untuk risiko kredit (issuer default ratings).
Berdasarkan publikasi di situs Fitch Ratings, produsen batu bara yang merupakan anak usaha PT Adaro Energy Tbk itu juga mendapatkan peringkat yang sama untuk senior unsecured notes senilai US$800 juta yang jatuh tempo 2019.
"Peringkat Adaro didasarkan pada profil kredit konsolidasi Adaro Energy, sesuai dengan hubungan mereka yang erat. Kebijakan operasional dan finansial Adaro sangat dikendalikan oleh induk usaha dan pemegang sahamnya," tulis tim analis Fitch yang dipimpin oleh Shahim Zubair hari ini (Selasa 25/9/2012).
Selain itu, penetapan peringkat juga menunjukkan perkiraan Fitch terhadap Adaro Energy yang akan menjaga profil keuangan dalam jangka menengah meski terdapat pelemahan harga batu bara pada tahun ini.
Adapun harga jual rata-rata batu bara Adaro Energy diperkirakan tidak banyak berubah pada US$73 per metrik ton tahun ini. Laporan lembaga pemeringkat itu menyebutkan harga jual rata-rata Adaro Energy pada 2013 diperkirakan melemah hingga US$60 per metrik ton.
Meskipun harga jual melemah, Adaro diprediksi masih memiliki kinerja keuangan baik dengan biaya kas rendah yaitu US$46,3 per metrik ton pada semester 1 tahun ini.
Likuiditas Adaro Energy didukung oleh cadangan kas senilai US$574 juta, fasilitas kredit yang belum dicairkan US$435 juta per 30 Juni, dan perkiraan aliran kas lebih dari US$200 juta sejak awal 2013.
"Adaro menunjukkan akses yang kuat untuk pinjaman bank dan pasar modal," tulis Fitch Ratings.
Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia Selasa (25/9), saham berkode ADRO naik 1,35% menjadi Rp1.500 dan membentuk kapitalisasi pasar senilai Rp47,98 triliun. (sut)