Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN: Harum Energy Telah Belanjakan US$10 Juta

JAKARTA: Produsen batu bara milik Kiki Barki PT Harum Energy Tbk per Juni telah merealisasikan belanja modal 33% dari US$30 juta yang dianggarkan tahun ini untuk pembangunan fasilitas dan pembelian alat.

JAKARTA: Produsen batu bara milik Kiki Barki PT Harum Energy Tbk per Juni telah merealisasikan belanja modal 33% dari US$30 juta yang dianggarkan tahun ini untuk pembangunan fasilitas dan pembelian alat.

Presiden Direktur Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan emiten tambang tersebut telah menggunakan US$10 juta untuk pengembangan fasilitas pelabuhan Separi, peningkatan kualitas jalan angkut dan pembelian kendaraan serta alat berat.

Selain itu, perusahaan yang memiliki 5 anak usaha dan 1 perusahaan patungan ini tengah mengembangkan sebuah pelabuhan lain dengan investasi US$10 juta yang terletak di dekat pertambangan batu bara di Sangatta, Kalimantan Timur.

Tambang yang direncakan mulai beroperasi pada semester kedua 2012 itu dioperasikan melalui anak usahanya yang bernama PT Tambang Batubara Harum. “Diharapkan Oktober sudah selesai, akhir tahun bisa mulai berproduksi. Tahun 2013 baru beroperasi penuh dengan produksi sekitar 1 juta ton (per tahun),” tuturnya hari ini (Kamis 20/9/2012).

Sisa anggaran yang belum digunakan, tuturnya, masih akan digunakan untuk tujuan yang sama seperti yang direncanakan tersebut. Namun, bila tahun ini anggaran belum terealisasi semua, perusahaan akan mengalihkannya untuk tahun depan.

Membeli batu bara

Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, Harum Energy telah memproduksi batu bara sebanyak 6,1 juta ton, naik 39,5% dari 4,4 juta ton pada periode sama tahun lalu.

Produksi tersebut merupakan sumbangan dari anak usahanya PT Mahakam Sumber Jaya dan perusahaan patungan PT Santan Batubara.

Perusahaan juga mencatat penjualan batu bara sepanjang Januari-Juni 2012 naik 62% menjadi 7,4 juta ton dibandingkan 4,6 juta ton.

Ray menjelaskan alasan jumlah penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan produksi adalah pihaknya juga melakukan pembelian batu bara dari pihak ketiga untuk campuran hasil produksi.

Harga rata-rata penjualan batu bara di semester pertama tahun 2012 mencapai US$90,2 per ton, sedikit naik dari US$90,1 per ton pada periode sama tahun lalu.

Namun, harga rata-rata selama kuartal II/2012 turun menjadi US$86,7 per ton, dibandingkan US$93,8 per ton pada kuartal sebelumnya.  (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper