JAKARTA: Meski bergerak volatile, indeks surat utang negara (SUN) tercatat mampu membukukan positif return sebesar 6,30% year to date.Sekretaris Perusahaan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing mengatakan tekanan penurunan kurva yield masih terus berlanjut hingga akhir pekan kemarin. Penurunan kurva yield mengindikasikan kenaikan harga SUN karena pergerakan keduanya selalu berlawanan di pasar sekunder. "Yield tenor 2 tahun turun –1,5 basis poin ke level 4,85% sementara yield tenor 10 tahun pun turun –4,19 basis poin ke level 5,84%," katanya, Senin (23/7).Sementara dari sisi tenor, tenor menengah (5 tahun-7tahun) memimpin penurunan rata-rata yield dengan turun –4,8 basis poin, disusul oleh tenor panjang yang turun –4,4 basis poin dan tenor pendek –2,3 basis poin. Tumpal menjelaskan penurunan yield yang telah terjadi sejak awal pekan kemarin diperkirakan masih terpengaruh oleh imbas positif dari rating outlook Moody’s terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia."Investor asing diduga menjadi pendorong penurunan yield tersebut. Ini terlihat dari kepemilikan asing yang mengalami kenaikan Rp1,1 triliun menjadi Rp231,96 triliun pekan lalu," jelasnya.Dia memperkirakan investor Asing mengejar target kenaikan harga obligasi sampai akhir Juli, lalu merealisasikan keuntungannya menjelang Agustus. "Pergerakan harga obligasi dalam 5 tahun terakhir pun cenderung tertekan turun pada Agustus," ujarnya. Lebih lanjut Tumpal mengatakan penurunan kurva yield tersebut mendorong kenaikan indeks harga bersih obligasi negara sebesar +0,26% ke level 132,6397. "Posisi ini naik +1,80% [week on week] dibandingkan dengan akhir pekan lalu yang berada di posisi 130,2988," tuturnya.Sedangkan indeks total return, sambungnya, juga naik +0,27% ke level 184,6155 dari level 184,1145 pada hari sebelumnya. Menurutnya, salah satu pendorong kenaikan indeks adalah rally harga SUN seri benchmark yaitu antara 0,2 basis poin-43,8 basis poin. Kenaikan tertinggi masih terjadi pada seri-seri bertenor panjang."Sayangnya, kenaikan harga tidak serta merta dibarengi pula oleh meningkatnya total volume perdagangan," ujarnya.Pada akhir pekan ini, volume perdagangan justru turun –12,1% dari Rp9,9 triliun menjadi Rp8,7 triliun. Namun sebaliknya, frekuensi perdagangan mengalami kenaikan +21,2% dari 619 transaksi menjadi 750 transaksi.FR0058 masih menjadi seri obligasi teraktif ditransaksikan dengan total frekuensi transaksi sebanyak 282 kali dan volume mencapai Rp2,7 triliun sedangkan Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap II/2012 menjadi obligasi korporasi teraktif dengan total frekuensi perdagangan sebanyak 14 kali dan volume senilai Rp150 milliar.(api)
SURAT UTANG NEGARA: Meski bergerak volatile, mampu bukukan return positif 6,3%
JAKARTA: Meski bergerak volatile, indeks surat utang negara (SUN) tercatat mampu membukukan positif return sebesar 6,30% year to date.Sekretaris Perusahaan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing mengatakan tekanan penurunan kurva yield
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Mandiri Sekuritas Pasang Target IHSG 8.150 pada 2025
10 jam yang lalu