JAKARTA:PT Jaya Agra Wattie Tbk masih mengantongi dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp334,07 miliar.Itu artinya, emiten yang baru listing pada Mei 2011 itu baru membelanjakan sebesar Rp214,61 miliar atau 39,12% dari total dana IPO sebesar Rp548,66 miliar.Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Jum'at (13/7), sebesar Rp55,06 miliar dana hasil IPO dialokasikan kepada anak usaha perseroan yaitu PT Agri Bumi Sentosa untuk pembebasan lahan, penanaman sawit, pembangunan PMKS, pembibitan, dan pembelian kendaraan.Lalu sebesar Rp123,88 miliar dialokasikan kepada PT Anugrah Wattiendo yang digunakan a.l. untuk pembebasan lahan, penanaman sawit, penanaman karet, dan pembibitan.Sebesar Rp14,56 miliar dan Rp14,81 miliar dialokasikan masing-masing kepada PT Bumi Prada dan PT Kintap Jaya Wattiendo guna pembebasan lahan dan pembangunan pabrik crumb rubber.Adapun sebesar Rp6,29 miliar digunakan langsung oleh perseroan untuk perlengkapan dan biaya kantor, pembelian kendaraan, perluasan sewa kantor, dan pembangunan mess.Direktur Keuangan JA Wattie Bambang S. Ibrahim mengungkapkan dana IPO yang masih tersisa disimpan dalam bentuk deposito yaitu sebesar Rp318 miliar pada Bank Ina Perdana (sister company) dengan jangka waktu 1 bulan dengan bunga 7,5%. "Sisanya sebesar Rp16,07 miliar ditempatkan pada Bank Permata," katanya.Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode JAWA itu membutuhkan dana investasi sebesar Rp1,8 triliun untuk pengembangan area kelapa sawit dan karet beserta pembangunan pabrik kelapa sawit dan pabrik karet remah.Selain dibiayai dari hasil IPO, kebutuhan investasi tersebut rencananya akan dibiayai dari penerbitan obligasi dan pinjaman bank.Menurut Bambang, perseroan menargetkan pengembangan area kelapa sawit hingga 7.000 hektar pada 2013 dan 14.500 hektar untuk area karet pada 2014."Dana investasi mulai proses penanaman hingga panen diperkirakan sekitar Rp1,8 triliun," katanya.Dia menjelaskan dana investasi tersebut termasuk pembangunan pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton TBS per jam di Kalimantan Selatan, pabrik karet kemah berkapasitas 3 ton per jam di Kalimantan Selatan, dan pembangunan dua pabrik karet lembaran berkapasitas 150 kilo per jam.Sepanjang tahun lalu, tuturnya, perseroan telah merealisasikan penanaman 1.348 hektar lahan kelapa sawit dan 150 hektar lahan karet. Sementara itu, kontruksi pabrik kelapa sawit dan pabrik karet remah sedang dalam pembangunan dan ditargetkan selesai masing-masing pada kuartal IV/2013 dan kuartal IV/2012.Pada tahun ini, perusahaan karet dan sawit yang dikendalikan oleh Keluarga Hadi Surya dan Soedarjo itu mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp490 miliar yang akan digunakan untuk penambahan lahan baru sebesar Rp34,3 miliar, penanaman baru sebesar Rp284,2 miliar, dan pembangunan pabrik sebesar Rp151,9 miliar."Target akuisisi lahan 15.000 hektar di Kalimantan, tapi kalau bisa dapat lebih dari itu ya kami tidak menolak," tutur Bambang.Seiring dengan ekspansi yang dilakukan tersebut, perseroan mengincar pendapatan pada tahun ini sebesar Rp824 miliar, naik 27,36% dari Rp647 miliar pada 2011. Untuk laba bersih perseroan menargetkan sebesar Rp187 miliar, naik 3,31% dari Rp181 miliar pada 2011.Saat ini total landbank perseroan belum tertanam mencapai 21.500 hektar untuk karet dan kelapa sawit 12.300 hektar. Adapun area tertanam perseroan untuk karet mencapai 9.600 hektar dan 21.000 hektar untuk kelapa sawit. Dari sisi produksi, perseroan mengincar kenaikan produksi karet pada tahun ini sebesar 25% menjadi 13.272 ton, TBS sebesar 31% menjadi 166.575 ton, CPO sebesar 35% menjadi 37.263 ton, dan kernel sebesar 30% menjadi 6.663 ton.Per 31 Maret 2012, produksi karet perseroan mencapai 2.964 ton, naik 11,4% dari periode yang sama 2011 sebesar 2.611 ton. Sementara itu produksi TBS mencapai 24.184 ton, CPO 4.955 ton, dan kernel 991 ton. (Faa)
DANA IPO: JA Wattie masih simpan Rp334,07 miliar
JAKARTA:PT Jaya Agra Wattie Tbk masih mengantongi dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp334,07 miliar.Itu artinya, emiten yang baru listing pada Mei 2011 itu baru membelanjakan sebesar Rp214,61 miliar atau 39,12% dari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Mandiri Sekuritas Pasang Target IHSG 8.150 pada 2025
10 jam yang lalu