SURAT BERHARGA: Rencana Rights Issue SUPR Tertunda

JAKARTA: Penerbitan saham baru PT Solusi Tunas Pratama Tbk yang direncanakan efektif pada 25 Juni lalu tertunda karena belum mendapat persetujuan dari pemegang saham.Melalui prospektus terbaru yang diumumkan pada Senin (9/7), perseroan berencana menerbitkan 135 juta saham dengan harga penawaran Rp4.800 per saham.Perseroan menargetkan penawaran ini efektif pada 8 Agustus 2012 mendatang setelah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada hari yang sama.Dalam prospektuf tersebut, perseroan juga berencana menerbitkan 59,4 juta waran seri I yang diterbitkan menyertai saham baru. Waran ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham perseroan.Disebutkan, setiap pemegang 40 saham memiliki 9 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp4.800. Pada setiap 25 saham baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 11 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif.Sehingga total dana raihan saham baru dengan penawaran umum terbatas I ini sebesar Rp648 miliar. Sementara total nilai waran seri I yang diterbitkan sebesar Rp285,12 miliar.Jika pemegang saham tidak menggunakan HMETD yang ditawarkan, porsi kepemilikan saham perseroan akan mengalami dilusi maksimal 18,37%. Sedangkan jika tidak melaksanakan HMETD dan WS I, maka proporsi kepemilikan saham dalam perseroan akan mengalami dilusi maksimal 24,47%.Sebanyak 50% dari dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru ini akan diperuntukan untuk pengadaan dan pembangunan aset menara baru dan dapat digunakan dalam kurun waktu 2012 hingga 2014.Sekitar 35% akan digunakan untuk akuisisi baik untuk akuisisi yang akan datang maupun untuk pelunasan akuisisi yang sudah dilakukan penandatanganan perjanjiannya.Sementara sekitar 15% akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan, termasuk modal kerja, beban operasional, beban keuangan, perpanjangan izin dan lahan maupun keperluankeuangan Perseroan lainnya.Adapun dana waran seri sebesar 60% akan digunakan perseroan dalam kurun waktu 2013 sampai 2015 untuk pengembangan dan perluasan usaha. Sekitar 40% akan digunakan untuk akuisisi aset atau perusahaan yang memiliki nilai strategis. (FAA)