Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA SUN: Harga bertenor menengah-panjang masih terkoreksi pekan depan

JAKARTA: Harga surat utang negara (SUN) bertenor menengah-panjang di pasar sekunder diperkirakan masih akan terkoreksi pekan depan, terkait dengan belum adanya sentimen positif, baik dari dalam negeri ataupun global.Ramdhan Ario Maruto, Kepala Divisi

JAKARTA: Harga surat utang negara (SUN) bertenor menengah-panjang di pasar sekunder diperkirakan masih akan terkoreksi pekan depan, terkait dengan belum adanya sentimen positif, baik dari dalam negeri ataupun global.Ramdhan Ario Maruto, Kepala Divisi Fixed Income PT Anegerah Securindo Indah, memprediksi penurunan harga itu akan dibarengi dengan naiknya imbal hasil (yield) SUN bertenor lebih dari 10 tahun tersebut sebesar 10--20 basis poin (bps).Pergerakan harga dan yield bertolak belakang di pasar sekunder, dengan acuan perdagangan bps. Setiap 1% mewakili 100 bps."[Salah satu faktor dari dalam negeri] belum adanya kejelasan dalam menyikapi harga minyak dunia [yang sedang berfluktuasi]. Kalau yang bertenor pendek tidak terlalu terpengaruh," ujarnya kepada Bisnis hari ini.Dia mengatakan koreksi yang berkelanjutan dan tak henti-hentinya sejak Februari berpotensi menjadi kesempatan investor dan pelaku pasar untuk mencari momentum masuk dan melakukan aksi beli.Menurutnya, koreksi harga SUN yang terjadi lebih disebabkan memburuknya kondisi makroekonomi global.Data indeks harga Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun) menunjukkan koreksi di akhir pekan ini ke 108,23 menunjukkan penurunan yang sudah terjadi sejak akhir pekan lalu.Pekan lalu, indeks harga SUN itu masih berada di level 109,28, sehingga penurunan yang terjadi sudah sebesar 1,05 poin atau 0,96% hingga hari ini.Sepanjang pekan ini, indeks harga itu turun terus tanpa ada penguatan sehingga menunjukkan trenbearish.Posisi indeks SUN Jumat mengindikasikan harga SUN telah turun sejak posisi tertinggi yang pernah tercapai pada 9 Februari 2012 ketika berada di level 116,47.Indeks harga pada awal tahun ini tersebut merupakan yang tertinggi sejak indeks tersebut terbit dan dilepas pada level 100 pada 25 Januari 2005.(api)

 

>>BACA JUGA:

Orang terkaya di dunia merugi gara-gara JP Morgan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper