Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LELANG OBLIGASI: Permintaan Sukuk oversubscribed 3 kali

JAKARTA: Di tengah lesunya pasar obligasi negara konvensional, lelang surat berharga negara syariah alias sukuk pada hari ini banyak diserbu pemodal meski permintaannya tidak sebesar pada lelang sebelumnya.Berdasarkan pengumuman yang dirilis Ditjen Pengelolaan

JAKARTA: Di tengah lesunya pasar obligasi negara konvensional, lelang surat berharga negara syariah alias sukuk pada hari ini banyak diserbu pemodal meski permintaannya tidak sebesar pada lelang sebelumnya.Berdasarkan pengumuman yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, sore ini 8 Mei 2012, jumlah permintaan yang masuk atas lima seri sukuk yang ditawarkan mencapai Rp3,079 triliun atau oversubscribed hingga tiga kali.Kendati demikian, jumlah tersebut masih di bawah permintaan yang masuk pada lelang sebelumnya yang mencapai Rp4,19 triliun.Tingginya permintaan tersebut tidak membuat pemerintah gelap mata yang mana hanya memenangkan tiga seri dengan nominal Rp1,02 triliun.Ketiga seri yang dimenangkan itu adalah SPN-S 09112012 dengan yield tertimbang 3,83% sebesar Rp150 miliar, PBS002 dengan yield tertimbang 6,22% dan imbalan 5,45% sebesar Rp225 miliar, dan PBS003 dengan yield tertimbang 6,61% dan imbalan 6% sebesar Rp640 miliar.Dalam lelang kali ini, investor banyak memburu seri SPN-S 09112012 yang permintaannya mencapai Rp1,59 triliun. Akibatnya, pemerintah memutuskan untuk menggelar lelang tambahan (green shoe option) khusus seri ini pada besok Rabu 9 Mei 2012.Selanjutnya, investor banyak memburu seri PBS003 dengan permintaan hingga Rp651 miliar dan seri PBS002 sebesar Rp361 miliar.Adapun permintaan yang masuk untuk seri PBS004 dan PBS001 masing-masing mencapai Rp264 miliar dan Rp207 miliar.Analis obligasi PT Mega Capital Indonesia Ariawan menilai instrumen sukuk negara memang cocok dikoleksi di tengah tingginya volatilitas pasar dalam beberapa bulan ke depan."Bagi investor dengan horison investasi yang lebih jangka panjang, instrumen sukuk maupun obligasi korporasi dapat menjadi pilihan seiring masih menariknya yield yang ditawarkan," katanya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper