Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA MANDOM: Laba bersih terkoreksi 19,2%, turun lebih dari Rp10 miliar

 

 

JAKARTA: Laba bersih PT Mandom Indonesia Tbk sepanjang kuartal I/2011 terkoreksi 19,2% menjadi Rp47,99 miliar dari Rp59,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

 

Seiring dengan itu, laba bersih per saham turun dari Rp295 per saham menjadi Rp239 per saham. 

 

Presiden Direktur Mandom Indonesia Takeshi Hibi menjelaskan penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh naiknya beban pokok penjualan sebesar 27,3% dari Rp253,59 miliar menjadi Rp322,92 miliar. 

 

"Laba kotor tumbuh 9,1% dari Rp159,04 miliar menjadi Rp173,49 miliar sementara beban usaha naik 35% dari Rp80,67 miliar menjadi Rp108,91 miliar akibat tingginya kenaikan biaya penjualan yang naik sebesar 56,9%," katanya dalam keterangan resmi, Senin 30 April 2012.

 

Dengan demikian, sambungnya, laba usaha produsen kosmetika dan wangi-wangian itu turun 17,6% dari Rp78,36 miliar pada kuartal I/2011 menjadi Rp64,58 miliar pada kuartal I/2012. 

 

Sementara itu, Takeshi mengatakan penjualan sepanjang kuartal I/2012 tumbuh 20,3% menjadi Rp496,41 miliar dari Rp412,63 miliar pada periode yang sama 2011.

 

Dia menerangkan pertumbuhan penjualan tersebut terutama ditopang oleh penjualan produk kategori perawatan kulit & rias dan wangi-wangian yang masing-masing tumbuh 22,3% dan 44,7%.

 

"Masing-masing kategori tersebut menyumbang sebesar 36,5% dan 29% terhadap total penjualan bersih perseroan," katanya.

 

Sementara itu, terangnya, kategori perawatan rambut mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,0% menjadi Rp162,07 miliar dari Rp158,9 miliar pada kuartal I/2011.

 

Takeshi melanjutkan penjualan domestik sepanjagn 3 bulan pertama tahun ini tumbuh 7,3% dari Rp311,73 miliar menjadi Rp334,5 miliar. "Sementara itu, penjualan ekspor mencatatkan pertumbuhan sebesar 60,5% dari Rp100,89 miliar menjadi Rp161,91," terangnya.

 

Tahun ini Perseroan menargetkan pencapaian penjualan sebesar Rp1,85 triliun sementara penjualan pada 2013 ditargetkan mencapai Rp2 triliun. (ea)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper