Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UBS Securities Indonesia tangani IPO Rp1 triliun

 

 

JAKARTA: PT UBS Securities Indonesia akan menangani pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) sebuah perusahaan keuangan pada awal 2012 dengan estimasi dana di atas Rp1 triliun.
 
Diperkirakan calon emiten yang akan melantai di Bursa Efek Indonesai tersebut menggunakan laporan keuangan September jika pasar kondusif atau memakai laporan keuangan Desember 2011 jika kondisi pasar masih negatif.
 
Managing Director Country Head UBS Indonesa Rajiv Louis belum bersedia memberikan ditel informasi terkait dengan indentitas calon emiten tersebut. Pihaknya hanya bisa menyebutkan sektor perusahaan tersebut yakni bergerak di bidang keuangan.
 
"Ada satu perusahaan yang akan kami tangani IPO-nya, perusahaan sektor keuangan. Kami lihat kondisi pasar dahulu, kalau baik yah nanti memakai laporan keuangan September atau nanti Desember 2011," katanya di sela-sela pencatatan saham perdana PT Atlas Resources Tbk di Jakarta hari ini.
 
Rajiv mengatakan target listing calon emiten tersebut dipatok pada semester I/2012. Menurut dia, UBS Securities tidak sendirian dalam menangani proses IPO tersebut karena akan menggandeng perusahaan sekuritas asing lain.
 
Dia menilai saat ini perseroan memandang kondisi bursa saham Indonesia sampai dengan tahun depan masih prospektif. Hal itu lantaran didukung oleh fundamental perekonomian Indonesia yang kokoh dan cenderung stabil serta kemungkinan akan mendapatkan kenaikan pemeringkatan menjadi layak investasi (investment grade).
 
Di sisi lain UBS Indonesia memproyeksikan kondisi perekonomian di Eropa masih belum baik. 
 
"Kami memproyeksikan positif untuk Indonesia, sementara proyeksi kami untuk Eropa masih negatif. Pengaruh krisis di Eropa tidak akan berdampak banyak," katanya.
 
Rajiv menegaskan perseroan sebetulnya menitikberatkan bisnis penjamin emisi (underwriter) pada perusahaan dengan nilai emisi Rp1 triliun ke atas. Dengan demikian, katanya, calon emiten yang akan ditangani selama ini antara Rp1 triliun sampai dengan di atas Rp1 triliun. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Teguh Purwanto
Editor : Sutarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper