BANDUNG: Transaksi penjualan emas di sejumlah toko emas di Bandung diprediksi tetap tinggi dalam sepekan ke depan, bahkan akan naik hingga 100% dibandingkan kondisi normal.Buana Tanudjaya, pemilik Toko Emas Buana di Bandung, mengatakan permintaan emas batangan (logam mulia/LM) ukuran 50 gram dan 100 gram meningkat drastis sejak akhir pekan lalu.“Pada kondisi normal, jumlah pembeli logam mulia rata-rata hanya lima orang per harinya. Sejak akhir pekan lalu, jumlah pembeli LM bisa mencapai 10 hingga 20 orang per harinya,” katanya kepada Bisnis, kemarin.Buana mengatakan tren kenaikan harga emas dunia memacu minat sebagian masyarakat Bandung berinvestasi. Sebelum tren investasi LM, masyarakat lebih memilih membeli emas perhiasan karena harganya terus naik dan mudah dijual kembali.“Saya sampai kehabisan stok LM setiap harinya. Tetapi, pasokan dari PT Aneka Tambang Tbk masih bagus, sehingga permintaan masih bisa terlayani. Kami memperkirakan harga jual LM masih berkisar Rp525.000—Rp530.000 per gram pada pekan depan,” ujarnya.Dia mengatakan kondisi tersebut berbalik dibandingkan situasi normal. Biasanya, masyarakat lebih memilih menjual dulu emas apabila dalam tren penguatan. Namun saat ini masyarakat lebih memilih menyimpan karena meyakini harganya di pasar internasional masih akan terus naik.Menurut Buana, emas masih menjadi instrumen lindung aset pilihan masyarakat karena dianggap berisiko rendah. Selain emas berbentuk fisik, minat investasi komoditas tersebut dalam bentuk kontrak gulir pun mengindikasikan pertumbuhan positif.Ervan Permadi, Branch Manager Bandung Valbury Furures, mengatakan sejumlah pemodal di perusahaannya terus melakukan diversifikasi investasi pada produk kontrak gulir emas.Sebagian pemodal, lanjutnya, telah mengenal emas sebagai intrumen investasi menguntungkan dengan melihat harga di tingkat internasional yang beberapa kali mencetak rekor baru.“Kontrak gulir emas masih menjadi primadona di perusahaan kami. Kami memrediksikan harga emas dunia masih melanjutkan reli penguatan, walaupun saat ini sedang masuk masa konsolidasi,” katanya.Ervan mengatakan sentiment negatif dari negara-negara Eropa terutama Yunani menjadi salah satu katalis penggerak harga emas dunia.“Pertumbuhan transaksi dan jumlah investor di perusahaan kami terhitung sangat pesat. Banyak masyarakat yang mengaku tertarik investasi emas karena harganya terus menguat,” ujarnya.(faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
