Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Altus Capital Pte Ltd, anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang mencatatkan obligasi di Singapura, membeli kembali sebagian obligasinya senilai US$7,9 juta atau senilai Rp69,64 miliar.
 
"Pembelian itu menyebabkan jumlah obligasi yang beredar berkurang menjadi US$214,78 juta," ujar manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Altus Capital kepada Bursa Singapura hari ini.
 
Aksi korporasi itu juga menyebabkan obligasi yang telah dibeli tidak tercatat lagi di bursa. Obligasi itu dijamin sepenuhnya oleh Chandra Asri Petrochemical dan anak-anak usahanya yaitu PT Styrindo Mono Indonesia dan PT Petrokimia Butadine Indonesia. Ketiganya juga merupakan anggota kelompok usaha milik Prajogo Pangestu.
 
Penerbitan obligasi dilakukan Chandra Asri Petrochemical melalui Altus Capital pada 10 Februari 2010 dengan nilai pokok US$230 juta. Obligasi itu akan jatuh tempo pada 10 Februari 2015.
 
Efek utang denominasi dolar AS itu dijual pada harga 97,94% dari harga pari dengan kupon yang dibebankan sebesar 12,875% per tahun yang dibayarkan setiap 10 Februari dan 10 Agustus. Tingkat bunga efektif obligasi itu ditetapkan sebesar 14,81%.
 
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dimanfaatkan perseroan untuk melunasi utang bank dan utang jangka panjang lain milik Chanra Asri Petrochemical. Ketika diterbitkan, obligasi itu mengantongi peringkat B+  dari Standard & Poor's Rating Services dan B2 dari Moody's Investors Service Inc.
 
Induk usaha kelompok usaha Prajogo Pangestu yaitu PT Barito Pacific Tbk memiliki 66,47% saham Chandra Petrochemical, dalam laporan keuangan kuartal I/2011. 
 
Sisa sahamnya dimiliki Appleton Investment 22,87%, Marigold Resource 5,52%, Prajogo Pangestu 0,95%, Ibrahim Risjad 0,45%, Henry Halim 0,06%, Erwin Ciputra 0,01%, dan publik 5,14%.
 
Chandra Petrochemical merupakan hasil penggabungan PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri tahun lalu. Chandra Petrochemical memiliki tiga anak usaha yaitu Styrindo Mono Indonesia, Petrokimia Butadiene Indonesia, dan Altus Capital.
 
Chandra Petrochemical, yang berkode saham TPIA, pernah berencana menerbitkan saham baru dalam rangka rights issue senilai Rp1,9 triliun-3,6 triliun pada pertengahan tahun ini. Namun, rencana itu ditunda karena kondisi pasar yang dinilai kurang kondusif oleh manajemen perusahaan yang dipimpin Erwin Ciputra itu. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper