Dana kelolaan reksa dana saham tersebut meningkat 22% dari periode awal tahun ini yang mencapai Rp44,88 triliun (33,06%) dan melesat 46% dibandingkan dengan posisi akhir Mei tahun lalu sebesar Rp37,57 triliun atau berkontribusi 33,11%.
Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang dipublikasikan akhir pekan lalu menunjukkan selain reksa dana saham, jenis lain yang cukup memberikan porsi besar adalah reksa dana terproteksi sebesar 27,68% (Rp41,89 triliun), pendapatan tetap 14,58% (Rp22,06 triliun), dan campuran 13,32% (Rp20,15 triliun).
Selanjutnya porsi lain disumbang oleh reksa dana pasar uang 5,18% (Rp7,84 triliun), syariah saham 1,17% (Rp1,77 triliun), sementara sisanya gabungan dari reksa dana syariah terproteksi, reksa dana syariah campuran, reksadana syariah pendapatan tetap, reksadana ETF (exchange traded fund) saham, dan reksadana ETF pendapatan tetap.
Adapun total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana hingga Mei tahun ini mencapai Rp151,33 triliun naik 2% atau bertambah Rp2,58 triliun dari bulan sebelumnya Rp148,75 triliun seiring dengan agresifnya indeks harga saham gabungan (IHSG) bulan lalu.
Selain tumbuhnya dana kelolaan, jumlah unit reksa dana juga bertambah menjadi 85,19 miliar unit dibandingkan dengan bulan sebelumnya 83,81 miliar unit dan Januari 82,70 miliar unit.(api)