SINGAPURA: Bursa Asia bergerak turun sesi sore melanjutkan tren global dalam 2 bulan terakhir sementara yen menguat menyusul protes antipemerintah di Mesir dan laporan kinerja perusahaan yang mengecewakan investor.
MSCI Asia Pacific Index tenggelam 1% menjadi 136,34 pada pukul 4 p.m. di Tokyo. DFM General Index Dubai rebound dari penurunan terbesar dalam 8 bulan. Sementara Standard & Poors 500 Index berjangka naik setelah sempat menyentuh posisi terburuk sejak Agustus. Adapun, Euro Stoxx 50 Index terpeleset 0,4%.Yen menguat terhadap euro dan tercatat sebagai valuta dengan yield tertinggi. Harga tembaga naik sampai 1,8%.Keyakinan investor menyusut setelah ribuan pemrotes menguasai Kairo dan Presiden Mesir Hosni Mubarak bertemu dengan pemimpin militer kemarin. Faktor lain yang memberatkan kekhawatiran atas kinerja pendapatan di antaranya Fujitsu Ltd yang memangkas estimasi laba.Pasar bergerak stabil setelah lebih dari US$500 miliar terhapus dari nilai bursa global pada 28 Januari."Demontrasi di Mesir menyebabkan investor tak berselera untuk mengambil risiko. Kita tidak dapat menghindarkan kemungkinan kerusuhan itu berdampak ke produksi minyak nasional," kata Kenji Sekiguchi, general manager Mitsubishi UFJ Asset Management Co.Sebanyak empat saham turun setiap satu kenaikan di MSCI Asian index. Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,2%, Jakarta Composite Index terkoreksi 2,1%, dan indeks Kospi Korsel tertekan 1,8%. Satu-satunya kenaikan hanya terjadi di Shanghai Composite Index sebesar 1,4%. Saham GS Engineering & Construction Corp, yang meraup 22% pendapatan dari pasar Timur Tengah ini, merosot 7% mempelopori penurunan di kelompok saham pengembang Korea. Saham Fujitsu terpuruk 6,2% setelah perusahaan mengurangi estimasi laba bersih tahunan menjadi 75 miliar yen (US$914 juta).Saham Elpida Memory Inc turun 3% setelah harian Nikkei memberitakan perusahaan pembuat chip komputer itu berpotensi mengalami rugi operasional sekitar 20 miliar yen kuartal ketiga.Setelah penutupan pasar di Tokyo, Honda Motor Co melaporkan laba 81,1 miliar yen selama 3 bulan sampai 31 Desember, lebih rendah dari estimasi lima analis 102,5 miliar yen.MSCI World Index juga turun 0,1%, melanjutkan arah yang sama pada 28 Januari, S&P 500 tenggelam 1,8% pada 28 Januari akibat kerusuhan di Mesir.Bursa saham di Timur Tengah bergerak naik hari ini. DFM General Index Dubai naik sebesar 1,2% setelah sempat tumbang 4,3% sehari sebelumnya yang merupakan penurunan terbesar dalam 8 bulan. Perbankan dan pasar di Mesir tetap tutup akibat kerusuhan yang menuntut pengunduran diri Hosni Mubarak. Kerusukan itu sendiri sudah menelan korban sebanyak 150 orang.Yen menguat 0,1% menjadi 111,66 per euro dan menyentuh level 111,28, terkuat sejak 20 Januari. Frans Swiss juga menguat menjadi 1,2806 per euro, melonjak 1,3% menjadi 1,2821 pada 28 Januari. Dolar AS sedikit berubah pada US$1,3610 per euro.Won Korsel tertekan 0,7% menjadi 1.121,30 per dolar AS, ringgit Malaysia melemah 0,2% menjadi 3,0610, dan baht Thailand melemah 0,2% menjadi 31,12.Minyak untuk pengiriman Maret naik 0,1% menjadi US$89,46 per barel di New York Mercantile Exchange.(yn)