Dolar AS juga ditutup ke level terendah dalam 2 pekan atas yen menjelang laporan mengenai sektor perumahan di AS yang diprediksi turun dan klaim pengangguran meningkat."Perumahan dan tenaga kerja telah menghambat laju pemulihan ekonomi AS. Data yang lebih lemah dari estimasi dapat terus menekan dolar AS," kata Morio Okayasu, chief analyst FOREX.com Japan Co di Tokyo.Dolar AS diperdagangkan pada US$1,3392 per euro pada pukul 9.08 a.m. di Tokyo, melemah dari US$1,3387 posisi New York kemarin. Mata uang AS berada pada 82,63 yen, berubah dari 82,56 yen kemarin.Dollar Index IntercontinentalExchange Inc, yang mencatat pergerakan dolar AS dengan enam valuta utama, sedikit berubah pada 79,003 hari ini, setelah sempat turun 0,4% kemarin.Berdasarkan survei, sektor perumahan di AS turun 0,9% menjadi 550.000 bulan lalu. Angka resmi akan dikeluarkan Departemen Perdagangan hari ini. Sementara itu, jumlah orang yang menikmati fasilitas penangguran naik menjadi 3,99 juta dalam sepekan yang berakhir pada 8 Januari, dari pekan sebelumnya 3,88 juta.Federal Open Market Committee diproyeksi menahan suku bunga patokan pada 26 Januari. Seluruh ekonom dan analis yang disurvei, sebanyak 87 orang, berpandangan suku bunga tidak berubah.Di bursa saham, MSCI Asia Pacific Index untuk saham regional naik 0,3% dan Nikkei 225 Stock Average juga naik 0,4%.(yn)
Dolar AS berlanjut melemah atas euro & yen
TOKYO: Dolar AS diperdagangkan mendekati posisi terlemah dalam 5 pekan atas euro dipengaruhi spekulasi lambatnya pemulihan di sektor perumahan dan dampak suku bunga Federal Reserve ke pasar tenaga kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Mursito
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Kisi-kisi Teranyar JP Morgan di Saham AKR Corporindo (AKRA)
18 jam yang lalu
Arah Saham AKR Corporindo (AKRA) Usai Kinerja di Bawah Ekspektasi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu