Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI minta masukan tengahi polemik MKBD

JAKARTA: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta masukan dari kantor akuntan publik (KAP) untuk menengahi perbedaan pendapat antara otoritas bursa tersebut dengan PT Jakarta Securities terkait dengan penghitungan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) sekuritas

JAKARTA: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta masukan dari kantor akuntan publik (KAP) untuk menengahi perbedaan pendapat antara otoritas bursa tersebut dengan PT Jakarta Securities terkait dengan penghitungan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) sekuritas itu."Kami akhirnya meminta pendapat dari akuntan publik untuk menengahi perbedaan pendapat antara BEI dan Jakarta Securities," ujar Direktur Perdagangan dan Pengawasan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong di Jakarta awal pekan ini.Perbedaan pendapat dalam penghitungan MKBD itu menyebabkan perdagangan saham salah satu anggota bursa (AB) itu disuspensi sejak 10 November hingga saat ini. Suspensi didasarkan pada pelaporan MKBD pada 26 Oktober yang dianggap tidak tepat. Pada saat itu, perusahaan efek tersebut dinilai masih memiliki MKBD di bawah ketentuan BEI, yaitu Rp25 miliar, yang harus dimutakhirkan setiap akhir perdagangan harian. Wei Yiong menjelaskan penilaian bursa itu didasarkan pada beberapa efek yang dimasukkan Jakarta Securities sebagai unsur pendukung MKBD yang seharusnya tidak boleh masuk ke dalam penghitungan. Namun, sekuritas itu memiliki pendapat yang berbeda dengan otoritas bursa, sehingga harus mendapatkan pendapat dari pihak ketiga untuk memecahkan kebuntuan itu. Wei Yiong juga tidak menyebutkan nama akuntan publik yang diberi mandat melakukan audit terbatas pada penghitungan MKBD perusahaan. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper