Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minim Sentimen Positif, IHSG Fluktuatif di Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona positif dan negatif pada awal perdagangan hari ini, Senin (12/11/2018).
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona positif dan negatif pada awal perdagangan hari ini, Senin (12/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,12% atau 6,90 poin ke level 5.881,06 pada pukul 09.26 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,14% atau 8,41 poin di level 5.865,74.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 5.852,09 – 5.884,08. Adapun pada perdagangan Jumat (9/11), IHSG tergelincir ke zona merah dan merosot 1,72% atau 102,65 poin di posisi 5.874,15, mematahkan reli selama delapan hari berturut-turut sebelumnya.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan support utama sektor konsumer (+1,06%) dan tambang (+0,70%). Adapun sektor aneka industri yang melemah 0,73% memimpin koreksi di antara lima sektor.

Sebanyak 127 saham menguat, 113 saham melemah, dan 375 saham stagnan dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.27 WIB.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) yang masing-masing naik 1,18% dan 11,11% menjadi pendorong utama pergerakan IHSG di zona hijau pada pukul 09.27 WIB.

Pola pergerakan IHSG diprediksi masih berada dalam rentang konsolidasi wajar ditengah minimnya sentimen positif yang beredar.

Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan tekanan masih akan terlihat pada pergerakan harga komoditas terutama minyak. Hal ini tentunya akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG

Selain itu, fundamental perekonomian yang kuat dimana terlihat CADEV mulai mengalami peningkatan akan cukup membantu meningkatkan tingkat kepercayaan investor luar.

“Dengan demikian hari ini IHSG berpotensi menguat di level 5.821 - 6.088," tulisnya dalam riset.

Di sisi lain, tim analis Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali melemah terbatas dengan pergerakan di kisaran 5.835, - 5.906 pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan akhir pekan kemarin (9/11), IHSG ditutup melemah sebesar 1,72% ke level 5.874,15. IHSG ditutup bearish indikator Stochastic berpotensi dead cross, MACD histogram mash bergerak turun dengan volume turun.

Beberapa sentimen negatif yang menyebabkan IHSG terkoreksi di antaranya rupiah yang kembali melemah terhadap dolar AS.. Hal ini dikarenakan keputusan bank sentral AS, Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada Desember 2018.

Sentimen lain adalah rilis data defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang melebar. CAD pada kuartal III/2018 tercatat sebesar 3,37% terhadap PDB atau senilai US$8,8 miliar, melebar dari kuartal II/2018 sebelumnya. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 42 miliar.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis 27 turun tipis 0,03% atau 0,14 poin ke level 524,88 pada pukul 09.27 WIB, setelah berakhir anjlok 2,26% atau 12,15 poin di posisi 525,02 pada Jumat (9/11).

Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas terkoreksi pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,03%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,20%), dan indeks PSEi Filipina (-0,47%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,11% dan 0,01% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,29%. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,33% dan 0,26% pada pukul 09.12 WIB. 

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan (Pkl. 09.27 WIB):

HMSP

+1,18%

TCPI

+11,11%

UNVR

+0,68%

GGRM

+1,23%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

BBNI

-3,13%

ASII

-0,92%

UNTR

-1,93%

BMRI

-0,69%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper