Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Menguat Bersama Minyak

Harga batu bara berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Senin (9/1/2018), sejalan dengan penguatan harga minyak mentah.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Senin (9/1/2018), sejalan dengan penguatan harga minyak mentah.

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak April 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 0,32% atau 0,30 poin di US$92,65/metrik ton.

Adapun pada sesi perdagangan Jumat (5/1/2018), harga batu bara kontrak April 2018 berakhir dengan penguatan 0,87% atau 0,80 poin di level 92,35.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah berakhir menguat pada perdagangan Senin, menyusul ketegangan politik di Iran dan penurunan pekerjaan eksplorasi di AS yang mengancam pertumbuhan output.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari ditutup menguat 0,29 poin atau 0,5% di level US$61,73 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 8% di bawah rata-rata 100 hari.

Harga minyak Brent untuk pengiriman Maret menguat 0,16 poin atau 0,24% di level US$ 67,78 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Dilansir Reuters, perebutan kekuasaan di Iran telah menimbulkan kecemasan mengenai stabilitas produsen minyak mentah terbesar ketiga OPEC ini. Sementara itu, pengebor minyak di AS memangkas jumlah anjungan pengeboran pekan lalu dengan jumlah terbesar dalam dua bulan terakhir.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa kemarahan yang menyebabkan demonstrasi anti-pemerintah selama sepekan terakhir menandakan kebutuhan akan kebebasan yang lebih besar yang telah lama ia upayakan, selain ekonomi yang lebih kuat.

Minyak WTI telah bertahan di atas US$60 per barel sejak akhir Desember dengan stok minyak mentah AS yang terkontraksi dan pengeboran minyak yang melambat. Pemangkasan output oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan rekannya telah membantu menaikkan harga.

Di AS, pengebor mengurangi jumlah anjungan pengeboran (rig) minyak minggu lalu sebesar 5 menjadi 742 rig. Di tengah tekanan investor, pengebor berusaha melakukan lebih banyak hal dengan sedikit upaya untuk meningkatkan keuntungan, termasuk membuka sumur yang telah dibor mereka daripada membuka sumur baru.

"Risiko pada saat ini agak meningkat, terutama jika kita terus melihat angka pengeboran di AS yang lemah. Namun pada tingkat harga saat ini, sebagian besar produksi minyak shale layak dan menguntungkan," ungkap Bart Melek, kepala strategi komoditas global TD Securities di Toronto.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

8 Januari

92,65

(+0,32%)

5 Januari

92,35

(+0,87%)

4 Januari

91,55

(0%)

3 Januari

91,55

(-0,27%)

2 Januari

91,80

(+0,66%)

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper