Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abaikan Gangguan, IHSG Pertahankan Rebound Hingga Akhir Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (20/7/2017), meski pergerakannya sempat terhenti menjelang akhir sesi I.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (20/7/2017), meski pergerakannya sempat terhenti menjelang akhir sesi I.

IHSG menguat 0,16% atau 9,29 poin ke level 5.815,98 di akhir sesi I, setelah dibuka naik tipis 0,04% atau 2,19 poin di level 5.808,88. Selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya IHSG melemah.

Seperti dilaporkan Bisnis.com, perdagangan IHSG sempat terhenti pada pukul 11.00 WIB dengan penguatan 0,28% di posisi 5.823,06.

PT Bursa Efek Indonesia menyatakan gangguan transaksi saham yang terjadi hari ini akibat gangguan teknis pada sistem JATS.

P.H. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Hani Ahadiyani mengatakan BEI telah melakukan upaya perbaikan sehingga masalah gangguan transaksi sudah dapat diatasi.

"Sebagai upaya untuk memulihkan layanan kepada Anggota Bursa dan Partisipan, BEI telah melakukan upaya perbaikan. Pada pukul 11.04 waktu JATS, perdagangan telah berjalan normal seperti biasa tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," katanya dalam penjelasan resmi.

Transaksi rights issue PT Bumi Resources Tbk. sebelumnya disinyalir menjadi penyebab terjadinya gangguan perdagangan saham pada hari ini. Hari ini, merupakan hari terakhir perdagangan rights issue emiten berkode saham BUMI itu di Bursa Efek Indonesia.

Dikalangan pelaku pasar, beredar kabar bahwa sebenarnya delay order telah terjadi sejak awal pekan ini akibat sistem BEI yang mengalami over in out di mana saat ini bursa hanya mengakomodir 3.000 order per mili second. Akan tetapi, dalam 3 hari ini, in out yang berasal dari Anggota Bursa melebihi kapasitas tersebut.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.808,12 - 5.824,82.

Sebanyak 171 saham menguat, 109 saham melemah, dan 278 saham stagnan dari 558 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama sektor properti (+0,88%) dan pertanian (+0,36%). Adapun sektor industri dasar turun 0,02%.

Riset Sinarmas Sekuritas mengungkapkan pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh sentimen dari suku bunga acuan (BI 7day Reverse Repo Rate) yang akan diumumkan pada hari ini. BI 7day Repo Rate dipertahankan belum akan berubah.

Selain itu, Komisi VI DPR akhirnya menyetujui pemberian PMN kepada PT KAI sebanyak Rp 2 triliun yang tentunya hal ini akan memberikan efek positif bagi emiten ADHI mengingat nilai kontrak LRT Jabodetabek yang sebesar Rp 21,7 triliun.

Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau melemah 0,24%, indeks FTSE Malay KLCI turun 0,11%, indeks SE Thailand naik tipis 0,01%, sedangkan indeks PSEi Filipina melandai 0,36%.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,02% atau 3 poin ke Rp13.324 per dolar AS pada pukul 12.20 WIB.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.313-13.333.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper