Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 26 AGUSTUS: Pelemahan Delapan Sektor Tekan IHSG Di Akhir Sesi I

Di akhir sesi I, IHSG melemah 0,33% atau 18,25 poin ke level 5.435,87, setelah dibuka turun sangat tipis 0,05 poin di posisi 5.454,07.
IHSG/JIBI-Abdullah Azzam
IHSG/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau masih berada di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (26/8/2016).

Di akhir sesi I, IHSG melemah 0,33% atau 18,25 poin ke level 5.435,87, setelah dibuka turun sangat tipis 0,05 poin di posisi 5.454,07.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.429,85 – 5.456,64.

Sebanyak 100 saham menguat, 166 saham melemah, dan 268 saham stagnan dari 534 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor perdagangan yang melemah 0,70% dan sektor pertanian yang turun 0,69%.

Adapun sektor industri dasar menjadi satu-satunya sektor yang bergerak positif dengan penguatan 1,21%.

Pelemahan IHSG pada perdagangan siang ini sejalan dengan pergerakan mixed bursa saham di Asia Tenggara di tengah penantian para investor akan pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming, hari ini.

Indeks SE Thailand menguat 0,54%, indeks FTSE Malaysia KLCI naik 0,16%. Sementara indeks PSEi Filipina melemah 0,64% dan indeks FTSE Straits Times Singapura turun 0,41%.

Dalam risetnya, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan IHSG akan bergerak flat pada perdagangan hari ini sambil menunggu hasil pidato Janet Yellen.

Dipaparkan, mayoritas bursa AS kemarin ditutup melemah seiring para investor bersikap menunggu pidato dari The Fed yang dilaksanakan pada Jumat ini. Sementara itu, bursa Eropa membukukan penurunan signifikan setelah adanya sentimen dari data ekonomi Jerman yang mengecewakan.

Saat ini pasar belum akan bersikap agresif. Investor masih menunggu mengenai prospek kenaikan suku bunga AS. Harga minyak stagnan di level US$ 47.33/barel setelah menteri dari Arab Saudi mengatakan akan melakukan pembekuan output.

Adapun, bursa regional Asia pagi ini dibuka melemah memfaktorkan pelemahan dari bursa regional.

“IHSG hari ini berpotensi flat, sambil menunggu sentiment ditundanya kenaikan Fed rate pada September ini yang merupakan sinyal bahwa ekonomi global masih dalam pemulihan. Pagi ini rupiah dibuka menguat tipis,” paparnya.

Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau masih menguat tipis 0,05% atau 7 poin ke  Rp13.235 per dolar AS pada pukul 11.35 WIB setelah sempat berfluktuasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper