Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Anti Virus IMNV Pada Udang, CP Prima Optimistis Raup Rp8 Triliun

bisnis.com, JAKARTA PT Centralproteina prima tbk. Semakin optimis akhir tahun nanti bisa mencapai target pendapatan Rp8 triliun setelah penelitian produk pencegahan virus IMNV yang menyerang tambak udang telah berhasil dan siap dipasarkan.
Tambak Udang/Antara
Tambak Udang/Antara

bisnis.com, JAKARTA - PT Centralproteina Prima Tbk. semakin optimistis akhir tahun nanti bisa mencapai target pendapatan Rp8 triliun setelah penelitian produk pencegahan virus IMNV yang menyerang tambak udang telah berhasil dan siap dipasarkan.

George Basuki, Kepala Komunikasi Perusahaan Central Proteinaprima, mengatakan setelah penemuan pencegahan untuk virus IMNV, perseroan tidak akan mengurangi target produksi udang sampai akhir tahun sebesar 14.000 ton.

“Sepanjang semester I kemarin, produksi kami memang baru mencapai 4.789 ton, tapi kami akan terus kejar produksi dengan terus meningkatkan peforma hingga bisa produksi dengan memenuhi kapasitas tambak yang ada, tapi saya lupa kapasitas tambak kami berapa,” ujarnya saat ditemui Bisnis pada Jumat (5/8/2014).

Sampai mendekati akhir kuartal III/2014, CPRO sudah menggunakan kapasitas tambak hingga mencapai  80% dengan serangan virus yang semakin berkurang hingga di bawah 1%.

Produk pencegahan virus yang dihasilkan CPRO ini telah mulai dirintis sejak 2013 setelah pada 2012 tambak udang perseroan di serang virus udang yang hanyaada di Brasil dan Indonesia tersebut.

Pada awal 2014, CPRO telah menggunakan produk yang bisa mencegah virus itu untuk menyerang tambak. Hasilnya, penjualan udang sampai semester I/2014 meningkat sebesar 26,18% menjadi Rp1,38 triliun dibandingkan dengan semester I tahun lalu senilai Rp1,02 triliun.

Peningkatan pendapatan dari produk udang itu disebabkan oleh peningkatan penggunaan kapasitas tambak dar awal tahun ini sebesar 45% hingga akhir kuartal II yang hampir mencapai 70%.

CPRO tetap menargetkan pada akhir tahun ini pendapatan dari lini usaha udang mencapai Rp4 triliun atau berkontribusi 50% dari target pendapatan perseroan tahun ini yang senilai Rp8 triliun. Sedangkan, pada 2013 lalu perseroan catatkan penjualan dari  produk udang senilai Rp2,61 triliun.

“Optimisme perseroan karena produksi udang akan meningkar seiring penemuan pencegahan virus IMNV yang menjadi momok perseroan dalam beberapa tahun terakhir ini, kami harapkan bisa tercapai,” ujarnya.  

Sementara itu semester I tahun lalu penggunaan utilitas amat minim karena pada 2012 sebagian besar tambak udang yang menjadi lini usaha utama perseroan terserang oleh virus IMNV tersebut.

Tercatat pada 2012, CPRO mencatatkan rugi Rp435,98 miliar dan pada akhir 2013 perseroan catatkan keuntungan Rp1,19 triliun.

Selain itu, produk pencegah virus IMNV ini juga akan dipasarkan ke petambak udang agar industri udang semakin bergairah. Rencananya dalam waktu dekat akan dikomersilkan dalam bentuk pakan udang yang berformulasi.

“Penjualan produk pakan udang berformulasi itu juga bisa meningkatkan daya jual pakan udang kami di kuartal IV nanti,” ujarnya.

Sepanjang semester I/2014, perseroan masih catatkan rugi  Rp107,36 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan semester I tahun lalu senilai Rp193,39 miliar.

CPRO sempat mengalami masa-masa sulit karena gagal membayar bunga obligasi pada 2010 dan akhirnya di suspend oleh otoritas bursa sampai 2013. Kesulitan itu terkait dengan serangan virus IMNV yang menyerang lini usaha utama perseroan yaitu produk udang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper