Bisnis.com, JAKARTA – Nasib emiten BUMN farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) di ujung tanduk. Setelah membukukan kinerja negatif selama tiga tahun terakhir, kini perseroan dihadapkan pada persoalan fraud yang disebabkan anak usaha.
Selama 2020-2022, kinerja keuangan INAF terus memburuk. Laba bersih perseroan ambles 99,65% year-on-year (YoY) menjadi Rp27,58 juta pada 2020, lalu merugi Rp37,58 miliar di 2021. Setahun berselang, rugi INAF bengkak menjadi Rp428,46 miliar.