Bisnis.com, JAKARTA – Grab bisa saja mencapai breakeven EBITDA di akhir tahun ini tanpa perlu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi. Namun, perusahaan pimpinan Anthony Tan itu tetap memilih jalan yang memicu pro kontra.
Pekan ini, Grab mengumumkan bahwa mereka mengakhiri kerja sama dengan sekitar 1.000 atau 11 persen pegawai. Keputusan ini muncul hanya kurang dari dua bulan setelah konsensus analis ramai-ramai menyematkan proyeksi positif untuk bisnis Grab, seiring rilis laporan keuangan kuartal I.