Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah era kenaikan suku bunga, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memang masih rawan didera volatilitas harga. Namun, situasi itu tidak bikin nyali BlackRock, manajer investasi terbesar di dunia menciut.
Berbeda dari kebanyakan investor besar yang masih memilih wait and see, perusahaan asal New York tersebut justru terus melakukan akumulasi. Hingga akhir pekan lalu, kepemilikan saham BlackRock mencapai 101,32 juta lembar (0,73 persen) di ARTO dan 78,25 juta lembar (0,65 persen) di BBYB.
Sebagai pembanding, sampai akhir kalender 2022 kepemilikan saham BlackRock baru mentok 98,38 juta lembar (0,71 persen) di ARTO dan 76,04 juta lembar (0,63 persen) di BBYB.
Sukar dihitung secara pasti berapa nilai pembelian total, mengingat BlackRock juga beberapa kali melakukan profit taking kecil-kecilan di sela-sela tren tambah muatan tersebut.
Namun yang jelas, bila mengacu harga penutupan perdagangan Rabu (25/1), nilai portofolio BlackRock di Bank Jago justru sedang boncos di tengah keberanianya melakukan belanja.