Bisnis.com, JAKARTA – Prospek kenaikan suku bunga bikin skema pendanaan lewat penerbitan saham baru dengan hak memesan efek, alias rights issue, tampak lebih menguntungkan bagi para emiten. Hal ini agaknya tidak ingin dilewatkan oleh perusahaan provider internet PT XL Axiata Tbk. (EXCL).
Rencana rights issue emiten telekomunikasi yang identik dengan warna biru itu sebenarnya telah didengungkan sejak berbulan lalu. Namun, harga pelaksanaan yang akhirnya dipatok senilai Rp2.080 baru diumumkan dalam pembaruan prospektus kemarin, Rabu (7/12/2022).
Berencana menerbitkan sekitar 2,4 miliar lembar saham baru, harga pelaksanaan tersebut akan potensial menghasilkan modal tambahan Rp4,99 triliun untuk EXCL.
“Seluruh dana hasil PMHMETD III [rights issue], setelah dikurangi baya emis akan dipergunakan untuk melunasi dan/atau melunasi sebagian utang perseroan,” terang manajemen dalam prospektus.
Sebagai gambaran, EXCL melaporkan adanya liabilitas jangka pendek Rp25,06 triliun, yang sekitar Rp10,51 triliun atau 41,9 persen di antaranya merupakan utang usaha pihak ketiga.
Adanya pelunasan utang memang bakal memberikan dampak positif terhadap pengeluaran beban perseroan di masa mendatang. Namun, Grup Axiata selaku pengendali EXCL sepertinya juga “tahu diri.”