Bisnis.com, JAKARTA – BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar dunia saat ini, enggan membiarkan nilai portofolio investasinya di PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) terus menguap. Menjelang cum-date rights issue bank digital besutan Grup Akulaku tersebut, BlackRock tampak konsisten melakukan pembelian saham tambahan.
Selain dalam rangka averaging down secara langsung, pembelian tersebut juga membuka kemungkinan bagi BlackRock untuk mendapat lebih banyak hak memesan efek dan membeli saham terbitan baru BBYB dengan harga lebih murah.
Sebagai konteks, BBYB berencana menerbitkan saham dari rights issue dengan harga pelaksanaan Rp650 per lembar saham. Di atas kertas proposal ini tampak menggiurkan bagi investor jangka panjang, mengingat saham BBYB masih memiliki nilai pasar Rp900 per saham sampai penutupan perdagangan terakhir kemarin, Rabu (16/11/2022).
Dari rekapitulasi Bisnis, ketika artikel ini rilis BlackRock tercatat menggenggam kepemilikan atas 58.213.711 (58,21 juta) lembar saham BBYB. Sebagai pembanding, per akhir Oktober 2022 kepemilikan mereka baru mentok pada level 56.944.711 (56,94 juta) lembar.
Artinya, sepanjang separuh jalan November 2022, kepemilikan BlackRock di BBYB telah bertambah 1.269.000 (1,26 juta) lembar saham.