Bisnis.com, JAKARTA — Ketangguhan saham-saham batu bara Indonesia akan diuji di tengah kebijakan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Indonesia tengah serius memacu transisi energi. Salah satu langkah yang ditempuh dengan memensiunkan sejumlah PLTU berbasis batu bara.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan secara terbuka mengajak pengusaha dan lembaga keuangan untuk berkolaborasi membantu pembiayaan transisi energi. Misi transisi energi Indonesia memang membutuhkan dana jumbo.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan dibutuhkan setidaknya dana US$1 triliun pada 2060 untuk investasi energi terbarukan. Nilai itu berpotensi makin meningkat seiring dengan program pensiun dini PLTU.
Dia menggambarkan dana besar dalam program pensiun dini PLTU dibutuhkan untuk kewajiban membayar kembali pinjaman dan bunga kepada para pengembang pembangkit listrik tersebut.
“Pembiayaan transisi energi semakin meningkat, karena kami akan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara,” ujarnya pekan lalu.