Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham PT DCI Indonesia Tbk. belum bertaji sepanjang periode berjalan 2022. Bagaimana dampaknya ke nilai kekayaan Anthoni Salim dari portofolio saham DCII?
Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan saham DCII menjadi salah satu laggard pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) periode berjalan 2022 hingga akhir sesi Rabu (29/6/2022).
BEI mencatat emiten berkapitalisasi pasar Rp83 triliun itu masih terkoreksi 20,5 persen untuk periode berjalan 2022. Mahar per lembar saham DCII menyusut Rp9.025 dari posisi Rp43.975 per 30 Desember 2021 menjadi Rp34.950 per 29 Juni 2022.
Rapor ini berbanding terbalik dengan kinerja saham DCII yang moncer sepanjang 2021. Sebagai pengingat, perusahaan yang bergerak di bidang data center itu sempat menyentuh Rp50.250 pada pertengahan Juni 2021 atau melesat jauh dari harga IPO Rp420 pada Januari 2021.
Koreksi sepanjang periode berjalan 2022 turut mempengaruhi nilai kekayaan konglomerat Indonesia, Anthoni Salim, dari portofolio saham DCII.
Anthoni Salim masih menjadi salah satu pemegang saham terbesar DCII. Nahkoda Grup Indofood itu mengempit sekitar 265,03 juta lembar saham DCII hingga 28 Juni 2022.