Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia mengungkapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan esok hari, Jumat (20/5/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan dengan menguat 0,44 persen atau 29,92 poin sehingga parkir di level 6.823,34 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/5/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat meskipun masih terdapat kekhawatiran akan inflasi yang mendorong bursa saham secara global bergerak melemah.
Dia meneruskan, sentimen positif dari dalam negeri berasal dari pengaruh rilis kinerja emiten per kuartal I/2022 serta musim pembagian dividen.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG menguat. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick, IHSG membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.
“Pergerakan akan didorong rilis kinerja emiten per kuartal I/2022,” dikutip Kamis (19/5/2022).
Baca Juga
Namun dia juga memperkirakan bahwa penguatan besok bersifat sementara dikarenakan masih akan ada tekanan dari sentimen global terkait inflasi berkepanjangan dan kebijakan The Fed kedepan.
Untuk perdagangan di akhir pekan ini, Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.678 dan 6.533 serta resistance 6.909 dan 6.995.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
HMSP PT HM Sampoerna Tbk. (Target Price: 1.075 – 1.100)
Entry Level: 1.030 – 1.055
Stop Loss: 1.020
Mengalami koreksi namun masih bergerak di rentang trend penguatan.
TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (Target Price: 1.030 – 1.045)
Entry Level: 985 – 1.000
Stop Loss: 970
Mengalami koreksi dan breakdown support. Sell/Cut Loss.
INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Target Price: 6.550 – 6.650)
Entry Level: 6.350 – 6.450
Stop Loss: 6.300
Mengalami koreksi namun masih bertahan diatas level support. Kembali ke rentang trend konsolidasi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel