Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan permintaan baja secara global diperkirakan mengalami pelambatan pada tahun ini. Konflik Ukraina dan Rusia serta konsumsi di China diperkirakan menjadi salah satu penyebab utama pelambatan permintaan baja dunia.
Seperti dilaporkan Bloomberg, Kamis (14/4/2022), World Steel Association (Asosiasi Baja Dunia) memproyesikan pertumbuhan konsumsi baja dunia hanya akan naik 0,4 persen menjadi 1.840,2 juta ton.