Bisnis.com, JAKARTA — PT Nusantara Ampera Bakti atau lebih dikenal dengan grup Nusamba bersama Freeport McMoran dan Pemerintah Indonesia berkongsi dalam menambang emas Busang yang ditemukan oleh Bre-X Minerals Ltd pada 1993.
Busang adalah kecamatan seluas 3.721,62 kilometer persegi yang terletak di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kasus Busang, yang merujuk kepada nama tempat tersebut, merupakan salah satu penipuan emas dan investasi paling kondang di dunia.
Adapun, Grup Nusamba dikendalikan oleh Bob Hasan, yang merupakan salah satu orang kepercayaan dan orang dekat Presiden kedua RI Soeharto. Bob Hasan, yang terlahir dengan nama The Kiang Seng, juga dikenal sebagai anak asuh Jenderal Gatot Subroto, yang kala menjadi atasan langsung Soeharto.
Melalui proses panjang dan berbelit disertai intrik sejak ditemukan pertama kali pada 1993 dan diklaim oleh Bre-x, pengelolaan emas Busang akhirnya mencapai kata final medio Februari 1997. Kala itu, Bre-X memegang 45 persen saham tambang Busang, Nusamba 30 persen, Freeport 15 persen, dan Pemerintah RI 10 persen. Bob Hasan memegang peran kunci dalam finalisasi konsorsium pengelolaan tambang Busang.
Sayangnya kongsi tersebut rupanya tak berumur panjang. Pasalnya, Freeport ternyata mulai meragukan temuan emas di Busang oleh Bre-X.
Alfred Lenarciak dalam Bre-X: The Inside Story (2014:14) menyebut kasus ini bermula tatkala Geolog Filipina Michael de Guzman dan rekannya asal Belanda, John Felderhof berupaya meyakinkan para investor untuk berinvestasi di Busang.