Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah meningkatnya permintaan gas alam, terutama dari Eropa, akibat konflik Ukraina dan Rusia, entitas milik Sukanto Tanoto berencana meningkatkan ekspansinya di sektor migas di Kanada.
Seperti dlansir dari Bloomberg, Rabu (23/3/2022), Woodfibre LNG, berencana menggelontorkan dana US$500 juta untuk mengembangkan proyek gas alam cair di Kanada.
Adapun, Woodfibre LNG merupakan perusahaan migas yang berbasis di Vancouver, British Columbia, Kanada. Perusahaan itu adalah anak usaha dari perusahaan milik Sukanto Tanoto yakni Pacific Energy Corp.
Sebelum bersalin nama menjadi Pacific Energy Corp, perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut bernama Pacific Oil and Gas.
Kendati demikian, Woodfibre LNG sejatinya belum mengumumkan secara resmi keputusan investasinya tersebut. Namun demikian, berdasarkan dokumen yang diperoleh Bloomberg, Presiden Woodfibre Christine Kenedy telah melaporkan rincian pengeluaran kepada pejabat daerah di di Squamish, British Columbia. Dalam laporan anggaran itu, Woodfibre berencana menggelontorkan dana US$500 juta pada tahun ini.
Rencana Woodfibre LNG itu mengikuti keputusan Shell Plc. untuk membangun proyek gas alam cair (LNG) di Kanada senilai 40 miliar dolar Kanada di Kitimat, British Columbia.